Rabu, 29 Desember 2010

dasar jalang!

Saya mengerti kenapa saya bisa se-benci ini sama jalang satu itu. Karena dia tipikal 'pembantu' tolol, kacung setan, candaan-nya tidak pernah lucu (saya akui, saya juga begitu, tapi tak selalu). Lain halnya dengan si jalang yang kalau cerita selalu tidak jelas, tipe follower, dan temannya juga sama sialan-nya.
Saya mengerti kenapa saya benci dia.
Dan... Harus bersamanya akan jadi neraka paling jahanam sepanjang masa.
Bukan hanya dia, tapi semuanya.
Semuanya jalang! Kecuali saya!

Sabtu, 25 Desember 2010

selamatmalam

Terlalu sendiri dan sepi. Malam sepertinya masih sungkan dengan saya. Entahlah, ia mau bermusuhan atau apa, tapi yang pasti itikad saya cukup baik.
Saya juga belum siap untuk apapun.
Saya hanya sedikit punya rasa rindu untuk dilepas.
Saya hanya sedikit... Punya rasa kehilangan yang mendalam.
Malam belum mau berdamai dengan hati yang kosong ini.
Tidak-kah ia mengerti apa yang tertanam di hati?
Masih belum pahamkah ia tentang diri ini?
Rasanya saya yang akan mulai memejamkan mata.
Oh ya, saya teringat tadi siang, saya mengikatkan jari jemari dan mencoba berdoa, minta kekuatan menghadapi sakit kepala yang mendera.
Ah, saya mulai kebingungan.

Dan untuk #sahabatbaik saya. Maaf bahwa saya menolak kedatangannya. Ya, karena bodoh bahwa ia akan datang membawa kekasihnya serta. Itu tolol.
#wanitakartun saya... Saya merindukannya. Betapa dahsyat.

Selamat malam, dunia yang kadang membosankan.
Sakit lagi. Dan lagi-lagi kepala yang bermasalah. Rasanya mau pecah dan meledak. Kepala saya ini terkontaminasi apa ya? Acapkali sakit kepala ini mendera dan datangnya tak tahu diri.
Saya sampai kebingungan obat macam apa lagi yang bisa meredakan sakit kepala edan eling ini. (Jadinya sakit sambil curhat nih:D)
Tapi memang saya selalu menemukan sign of light kali ya. Tadi tiba-tiba si B telpon dan bilang 'Kamu mau sembuh gak? If u wanna, u shud listen to me. Mau kan?'
Saya pikir saran bodoh, tapi ternyata ia merekomendasikan obat yang manjur (akhirnya...) Dan ya lumayan berguna juga so... Thank you, B :)
Sekarang sih sudah lebih baik dari hari kemarin di mana saya bergulat melawan demam tinggi dan meriang haram jadul. Saya benar-benar tidak makan nasi hari ini yang mana nasi itu tidak akan membantu menurunkan demam malah akan membuat derajatnya semakin tinggi.
Saya hampir menyerah semalam dengan vomit yang parah sekali ditambah period.
Arrrghh!

Hari ini ibu saya pergi ke puncak sampai tahun baru nanti. Aduh, lengkap sekali ya penderitaan saya. Dan saat ini, kakak saya juga sedang pergi mengunjungi teman yang merayakan natal.
Hey! Hari ini natal. Semoga damai yang dipupuk di hati bisa turun ke bumi.
Saya sih tidak merayakannya, tapi saya juga mau punya doa di hari yang baik ini:)

Tuhan-nya saya, terima kasih untuk segala yang tuhan berikan. Saya merasa lebih baik sekarang, tidak kurang suatu apapun. Tetap berikan berkat dan rahmatmu kepada semua umat tanpa terkecuali. Kepada seluruh keluargaku yang kurang beruntung di luar sana, yang hidup di jalanan. Berikan kesehatan untuk kami semua.
Aku percaya tuhanku tak akan pernah pergi dari sisiku, sisi kita semua.
Dia yang memberi hidup, dia empunya hidup.

Selamat malam dan selamat hari natal:)

Rabu, 22 Desember 2010

Tuhan, saya belum pernah merasa se-lelah ini dengan orang-orang di sekitar. Mereka bisa berubah wujud menjadi monster. Jahat sekali. Rasanya saya sudah lebih dari cukup. Saya sudah pertaruhkan segalanya. Mereka hanya membuat saya lelah dan kehabisan tenaga. Saya tak mau menyebut nama mereka satu persatu. Saya muak campur lelah.
Sampai kapan, tuhan? Saya mau dipeluk tapi saya bahkan membayangkan akan sangat jijik dipeluk oleh satu di antara mereka. Saya lelah menopang tumpuan diri saya sendiri yang dikecam perasaan muak. Tuhan, bisa tidak kita hidup berdua saja.
Saya sudah teramat lelah. Saya mau menampik perasaan super tolol ini tapi belum sanggup. Saya lelah dengan tekanan-tekanan yang semakin lama semakin kejam dan keras.
Sudah, tuhan... Sudah... Rasanya tidur tidak akan membantu lagi.

Selasa, 21 Desember 2010

Aku...

Merindukanmu, Nino...

Senin, 20 Desember 2010

E. L. G. N. I. S

Apa saya salah ya walau sebenarnya tidak ada hak sama sekali. Atau anggap saja ini sebagai curahan hati. Saya berpikir keras sepanjang hari. Sampai sebegitunya-kah? Iya.
Saya sudah korbankan semuanya, tapi kenapa lagi-lagi harus bertemu orang-orang macam itu. Ya maksud saya sih simple. Kalau sudah dibaik-in sama orang mbok ya balas baik gitu loh.
Contohnya, sudah tahu mau ketemu, lantas saya bilang kita bertemu di tengah saja. Dia jalan, sayapun jalan.
Alasan pertama : belum punya rupiah.
Alasan kedua : sakit mendadak.
Alasan ketiga : tidak ada orang di rumah.
Lah, maunya apa sih sebenarnya. Apa karena hal 'itu'? (Saya belum sanggup menyebutnya)
Dari dulu mendulu, selalu saya yang datang. Selalu saya. Dia hanya sekali. Satu berbanding dua juta. Rasanya kok ya tega sekali.
Kan alangkah fair-nya kalau sama-sama capek. Dan lagian dia juga bukan putra raja minyak.
Belum sifat dan sikapnya yang kacau balau. Saya rasa sih otaknya geser. Sebenarnya setiap waktu jadi makan hati. Tapi kalau tak diberi respons, lebih tak sopan.
Serba salah rasanya.

Saya kan jadi berpikiran jorok. Saya pikir memang karena sebenarnya dia tak mau merugi kalau bertemu dengan saya.
Tapi ini bukan proses jual-beli, bung. Saya wanita istimewa yang harusnya melihat pengorbanan pria, sampai mana ia mau berlari untuk saya.
Saya terlalu mahal untuk mengulang tahun lalu.
Saya terlalu baik untuk manusia tanpa usaha seperti dia.
Saya senang sendiri. Saya tak merasa terbebani walau hanya dengan seorang saya.
Saya puas bisa punya kesenangan sendiri, tanpa siapapun.
Saya malah lebih lega tanpa dia.
Saya bahagia hanya punya saya...

Rabu, 15 Desember 2010

Beberapa Menit di Dalam Hidup Saya

Suasana yang mendukung. Terduduk di corner couch sebuah coffee shop, there's no room for judgement. Sendiri, ditemani poppucino dan musik. Dan sedikit inspirasi di kepala. Selebihnya hanya orang asing yang membentuk kelompok 2-3 orang dengan business masing-masing.
Menyenangkan. Sendiri itu sempurna. Ipod saya kehabisan battery dan alhasil mendengar Ost. Nine Movie, Amel Larrieux, dan sedikit tempo lucu dari Ost. Musical movie.
Ps : sekarang saya mendengar Overture Delle Donne:)

Cukup satu manusia baik. Ya dia.

Saya mau berlibur:) Tapi entahlah tiket pesawat masih berada di antrian 'waiting'. Butuh sinar matahari yang menyengat plus lari pagi. Dan entah kapan saya akan mulai olahraga lagi.
Tapi at least, minggu depan semua akan berakhir. Tapi bohong.
Masih ada event yang harus diurus. Mempersiapkan bulan Januari yang dijamin akan chaos.

Saya mau bersyukur sama tuhan saya, ia selalu menyiapkan apa yang saya butuhkan.

Hari ini adalah hari saya yang random. Dan saya harap kalian juga:)
Menjadi random itu menyenangkan:)

Saya rindu wanita kartun saya. Setiap melihat dirinya, saya selalu jatuh hati pada jari-jemarinya, matanya, bibirnya, kulitnya, dan keseluruhan paket yang menempel di dirinya.
Saya mencintainya. Tak ingin ia luka. Saya senang setiap melihatnya, ada bagian dari seorang saya yang melekat dan utuh di dirinya.

Hari ini saya telat bangun. How come...

Dan rasanya meletakkan kepala ini di bantal sungguh nikmat.

Ps : saya harus mulai belajar nyanyi lagu keroncong.

Ada air di depan muka saya, satu botol penuh. Tapi benar-benar tak ada hasrat untuk menenggaknya.

Saat ini saya tak rindu siapapun.

Saya merasa sedang berada di dalam parade! Lagu ini menyenangkan!
Banyak hal tentang penulis...

*Manusia yang satu ini penganut paham 'Labilisme'. (Maklum masih bocah)<----- Yang padahal paling gak suka dibilang anak cilik.
*Tidak bisa hidup tanpa Ipod-nya.
*Mencintai tuhan-nya.
*Merasa nyaman dengan menyebut dirinya sebagai seorang agnostic.
*Selalu bisa bangun pagi tanpa alarm.
*Gampang banget nangis. Bahkan dengar lagu ceria dan nonton film kartun sekalipun.
*Gak bisa jauh-jauh dari nasi.
*Berhenti minum kopi hitam semenjak sadar dirinya punya asam lambung yang buruk.
*Mau menulis buku tapi belum ada yang selesai.
*Sok sibuk.
*Benci setengah mati sama coro.
*Lelah dengan skinny jeans.
*Bukan penyanyi, tapi berharap menjadi.
*Berhenti minum-minuman beralkohol. Sejak... Lupa.
*Ingin menyukai anak kecil dan sebangsanya.
*Suka dunia politik.
*Tidak pernah menyukai eksakta.
*Pernah jadi model.
*Jarang minum air putih.
*Suka makanan manis (cake, roti, dan ordo-nya)
*Pembaca buku.
*Jarang baca tulisan penulis terkenal karena terlalu takut terpengaruh.
*Menyukai smart guy. (Ya eaaaalah, mana ada yang gak suka.)
*Ditinggal kawin 2 kali.
*bersambung...

#SahabatBaik

Hey #SahabatBaik. Baru kali ini aku merasa dibuang. Ya mungkin karena aspek yang melekat di dirimu. Tapi alangkah bodoh dan naifnya semua hal yang terjadi antara kita.
Kamu sempurna sekali. Tapi aku tak bisa begini. Harus adakah penjelasan yang masuk akal untuk 'kita'?
Kita sempurna sekali. Tapi itu dulu. Dan aku masih bisa tersenyum loh (walaupun tak tahu alasannya apa).
:)
Dan masih #SahabatBaik-ku, yang manis plus mematikan. Kamu tahu di mana letak kelemahanku.
Ah, aku mau selalu tersenyum hanya dengan memikirkannya:)
Selamat malam, sayangku...

Minggu, 12 Desember 2010

Final Countdown

10...
"Aku masih merasa kali ini tragis. Tapi tak apa. Pagi ini masih dibalut sedih, tapi siapa yang tahu apa yang akan terjadi esok hari."
This one is for you : 'Don't Tell Me'

9...
"Aku menangis sekali. Dan sekali lagi semuanya muncul dari awal hingga akhir."
This one is for you : 'I don't love you'

8...
"Rasanya sudah harus aku menghentikan ini semua. Tanpa pertanyaan. Aku butuh diriku dan bukan mimpi kita."
This one is for you : 'Lesson Learned'

7...
"Dua kali dikhianati dan dua kali aku naik kelas dalam ujian subjek Keikhlasan."
This one is for you : 'Go Away'

6...
"Kita sudah tidak punya apa-apa. Masa kemarinpun sudah akan kutinggalkan."
This one is for you : 'What's Left of Me'

5...
"Aku sudah benar-benar tidak kenal kamu. Aku mau menggali siapa yang ada di dalam sini. Di dalam diri."
This one is for you : 'The Fall'

4...
"Pastikan ada sejumput penyesalan karena kamu tidak akan pernah memilikiku. Selamanya. Kamu bawa sampai mati."
This one is for you : 'Pieces'

3...
"Kamu tidak pernah datang lagi. Di dalam mimpi. Karena kamu selalu buruk dan ingkar janji."
This one is for you : 'Over it'

2...
"Aku bersiap diri. Menjadi dewi malam yang baru. Yang bukan untukmu."
This one is for you : 'Ready to Loose You'

1...
"Aku menghela nafas. Air mata terakhir. Aku akan baik-baik saja."
This one is for you : 'One Last Cry'

0...
"Dulu aku berpikir aku bisa melupakanmu, tapi aku tak mau. Kali ini... Walaupun belum bisa, tapi aku begitu ingin..."
This one is for me : 'Through the Rain'

Rabu, 08 Desember 2010

Ya tuhan, banyak sekali yang saya rindukan... Terlalu banyak bahkan saya sendiri sampai tak sanggup mengetik dan memberi penjelasan apa-apa dan siapa-siapa saja kah mereka.
Terlalu banyak.
Ayah saya. Dia. Dia. Dan dia. Saya belum dapat gambaran bagaimana cara mendapatkan mereka kembali. Tuhan, kenapa harus seberat ini.
Aku terpuruk dikondisi paling awam. I wanna take it bak.
Banyak sekali hal yang saya buang. Saya dikuras oleh keinginan muluk yang sekarang mampir lagi.
Tuhan... Dengarkan saya...

Sabtu, 04 Desember 2010

Saya merasa digampar. Dan sebenarnya tidak pantas diceritakan. Tapi hari gini, semua hal koq semakin pantas-pantas saja ya. Jadi saya ceritakan sedikit.
Maklum, yang namanya hubungan itu artinya masuk ke dalam paham lebayisme. Dia bilang I act like an asshole. Dan pertanyaan yang membuat saya mendelik adalah 'ini yang kamu lakukan terhadap pacar-pacar kamu dulu? Atau cuma sama aku?'
Dan yang mampir di pikiran saya yang lebih kurang sudah gak waras ini cuma kenapa sih semua hal harus serba complex. Hidup saya saja sudah ribet. Kenapa kenapa kenapa.

Minggu, 28 November 2010

Hey D

Saya terlalu sering merasa kesepian. Kesepian yang teramat parah. Bahkan kehadiran orang-orangpun tidak dapat menghalau kekosongan saya.
Tapi ya itu dia, memang ada saja. Ada saja hal yang harusnya bisa disyukuri karena betapa kesepiannya saya ini, selalu ada orang yang datang (walaupun mereka pergi lagi).
Saya coba ingat-ingat percakapan yang baru terjadi via telepon dengan D.
Saya : Apa kabar si 'xx'? (Pacarnya)
D : Gak tahu, sudah lama gak contact.
......... (Hening)
D : Gue cuma berharap bisa sama lo...
......... (Hening lebih dahsyat)
D : Berharap boleh kan...
Saya : He eh... (Sok santai)

Dengan dia, semua kebetulan jadi betulan.
Contoh, masih via telepon.
D : Lagi ngapain?
Saya : Makan 'xxx' (salah satu merek cokelat)
D : Hati-hati expired.
Saya : (Dalam hati) What the fuck how did u feel the way I feel. (Saya juga merasa cokelat itu belum expired tapi sudah expired)

Selalu seperti itu.
Dia tidak pernah marah.
Saya : D, tahu tidak apa yang gue suka dari lo?
D : What?
Saya : Lo gak pernah marah sama gue...

Atau...
Saya : D, gue mau minta maaf.
D : Maaf apa?
Saya : Ya minta maaf, kalau selama ini mulut gue kasar banget sama lo.
D : Hehe, terbukti kan cuma gue yang bisa (saya lupa) *menerima\menahan* semua tentang lo...
Saya : (Tersenyum)

Dan segenting apapun.
Saya : D, mau cerita dong. Gawat nih.
D : Apa?
Saya : Ada yang lagi dekat sama gue, si 'itu', kerjaannya 'ini'. Orangnya 'begitu', jadinya 'begini'. Gue harus apa ya...
D : Gak! Bilang aja gak. Bilang aja lo udah dimiliki orang lain.
Saya : Lah, kenyataannya aja memang gue gak dimiliki siapa-siapa!
D : Udah, pokoknya bilang aja lo udah ada yang punya.
Saya : Iya. (Coba mengerti)

Saya pernah menangis ketika tiba-tiba D telepon.
Dan apapun, panggilan paling tolol untuk saya adalah 'Beiby'. Tidak kurang dan tidak lebih.
Sering tanya 'kapan pulang' dan tidak lupa bilang 'hati-hati'.
Telepon dan pembicaraan yang panjang...

Cukup rasa sepi untuk hari ini.

Sabtu, 27 November 2010

Coba saya jujur sedikit. Tapi sedikit. Mungkin saya jatuh hati. Atau apa ya. Ya, saya jatuh hati. Padanya.
Tidak perlu sebut merek. Atau susunan konsonan plus vokal. Dengan ini saya nyatakan, semua tak bisa seindah harapan saya.
Waktunya, kehadirannya, wujudnya, dan hanya dia.
Wajahnya, matanya, jari-jarinya, lekuk punggungnya, jiwanya, nyawanya.
Tapi (tapi lagi), dapatkah saya menyentuhnya. Mimpi dua jam itu mengganggu sekali. Pikiran saya berputar. Saya mau bukan dia. Saya mau dia.
Di sekitar saya, di sini, di sisi saya. Tapi semua hal jadi blur dan absurd. Saya mau dia. Dengan semua keindahan yang menempel di dirinya. Yang jauh dari ekspektasi saya sebagai manusia.
Lingkup baru itu terlalu indah tapi juga dini. Kerdil rasanya karena saya juga merasa terlalu cepat.
Kamu berpikir apa?
Saya mau yakin. Tapi mengapa sulit sekali. Rasanya saya butuh berdoa dan terlelap.

Hai, hujan, selamat malam. Datang lagi ya, mampir ke depan rumahku.

Dengan cinta,
Aku.

Jumat, 26 November 2010

Sepertinya saya sudah mulai menemukan apa yang menjadi titik permasalahannya. Saya tidak bisa percaya kepada orang lain. Semakin hari semakin berat. Dan itu juga terjadi padanya juga kan. Tapi saya tidak mau peduli kecuali apa yang belum beres dan ada di dalam diri saya.
Seperti halnya hubungan. Saya paling tidak bisa percaya so lebih baik tidak berhubungan daripada hanya berpura-pura.
Walaupun saya jatuh hati. Walaupun rasanya mau meledak. Tapi saya tidak mau cari masalah.

Eh eh eh, sepertinya saya stop cari masalah. Si ini itu ina inu.

Kamis, 25 November 2010

Ya ampun. Siapa yang pernah punya teman macam saya punya teman. Ayo ngaku. Tidak lagi-lagi saya berada di lingkaran setan. Yaaa dia yang setan. Luar biasa biadabnya. Jangan sampai ya.
Saya sudah kehabisan kata-kata tentang betapa jahat dan jahanamnya manusia yang satu itu. Ada apa. Ada apa dengan mukanya.

Jumat, 19 November 2010

tuhan...

Tuhan... Gue gak tau isi kepala orang-orang tuh apa... Kenapa pada jahat dan ribet banget sih. Capek, tuhan...
Gue mau nangis banget.
Apa sih... Terlalu excited atau bagaimana... And I hate 'that' stupid way the most. Dan apa sih... Ini jam berapa...
Kenapa gak ada yang ngerti sih...
Tuhan...

Minggu, 14 November 2010

Dear Mikey

Setiap berkomunikasi yang paling hanya sepatah dua patah kata seperti 'hw r u - I'm good' dengan Mikey ya selalu begitu. Tapi kali tadi saya sedikit tertegun. Apa itu yang namanya inside feeling? Kalau iya, saya tidak bisa membayangkan dengan berapa manusia, saya menjalin inside feeling.
Setiap kali ada kesempatan, dia masih meluangkan waktu menanyakan mum, sisters, dad. Acapkali. Dan tadi, lagi-lagi, kata-katanya mengalir kembali.
Kapan holidays, kapan saya bisa beli tix untuk kamu, dan masih banyak 'kapan' yang lainnya. Saya bersyukur ternyata hubungan masa lalu bisa membawa saya sampai ke sebuah harapan kecil. Yang sebenarnya, tinggal menunggu saya berkata 'iya', dan semuanya terkabul.
Tapi hidup saya rasanya lebih dari itu. Banyak pertimbangan, banyak hal yang harusnya dipikirkan selain pergi mendadak ke negara lain. Hidup saya lebih mahal daripada itu. Di samping faktor kuliah, saya secara personal, dan perintilan lainnya. Tapi di atas semuanya, mental saya.
Dia memang dikejar umur untuk menikah dan punya anak. Tapi saya, kebalikkan dari sisi mata uangnya.
Saya masih bersyukur merasa dihargai. Tapi ini masalah hidup, bukan lust dan label.
Kalau mau dipikir jauh, harusnya saya bisa sedikit bangga dengan sistem politik yang dianut keluarga internal saya, walaupun hidup kami sangat sederhana (ini harus dijelaskan lebih lanjut agar tidak terjadi salah paham), tapi memang kami tidak mengutamakan kebahagiaan modal dari orang lain selama masih bisa menciptakan kebahagiaan itu sendiri walaupun harus merangkak.
Saya tahu dia punya semuanya. Saya sudah bilang, dia hanya tinggal jentik-jentik jari maka semuanya bisa jadi ladang emas. Tapi lagi-lagi. Saya maunya hidup saya bisa lebih dari itu.
Toh kalau saya tidak bahagia juga, untuk apa. Terlebih jika ingat track record-nya yang amburadul berantakan acak-acakkan. Rasanya belum mau atau bahkan tidak sama sekali ya.
Dan saya tidak mau hubungan baik kami jadi putus hanya karena hal sepele. Makanya saya berusaha tak mengacuhkan dia.
Saya butuh bicara. Mungkin dengan diri saya saja.

Dear Mikey, I miss you.

Sabtu, 13 November 2010

Oh my god, gue butuh tertawa dan mengingatkan betapa menjijikkannya lo. Dan ya ampun, di mana sih letak kewarasan lo. Gak pernah mau kalah. And yes it's true, lo itu manusia murahan. Hahahahahahaha...
Sumpah sumpah sumpah lo mati aja deh ah, gak guna juga lo hidup. Apalagi dekat-dekat gue.
Dan lo yang harusnya setiap hari bangun dan ngaca, dan mengingatkan diri lo sendiri. Lo hancur.

nite, tuhan...

Tuhan, mungkin yang aku perlukan adalah a lil and tiny romance (cuz I'm not sure about love). Sedikit romance dengan sedikit ciuman dan sentuhan. Too bad huh.
Rasanya sendiri itu memang menyakitkan. Walau kadang aku begitu mendalami dan menikmati. Tapi perasaan macam 'want a romance' juga tidak bisa bohong. Aku bisa sampai begitu marahnya karena janji hanya janji. Dan dengan mudahnya kata-kata 'I fuck human not a robot' keluar begitu saja.
Ya aku kecewa. Totally. Dan ya aku sadar tidak boleh egois dengan mendahulukan kepentingan diri sendiri (seperti pekerjaan 2 manusia sialan itu).
Tapi sendiri itu benar-benar memuakkan. Kapan fenomena hidup seperti 'itu' bisa berhenti. Karena jutaan kali sudah ku katakan bahwa semuanya tidak akan berhasil. Tidak akan pernah menjadi seperti apa yang aku inginkan. Karena...
Tuhan, aku sudah bilang, aku benci sekali umurku.
Tuhan, aku tidur ya. Semoga besok romance yang aku inginkan sudah ada di depan pintu kamarku dan berkata 'let's make this thing worked out'.
Nite, tuhan.

stop

Stop ada di dekat gue. Stop paksa gue. Stop interupsi kata-kata gue. Stop mimik muka lo yang kelihatan seperti setan. Stop merasa paling hebat. Stop semua hal. I hate you. Gue benci sama lo lebih dari apapun di dunia ini.
Tuhan, gue depresi banget. Semua hal membuat gue depresi. Yang paling parah adalah orang-orang di sekitar gue.
Dan dia, ya dia. Kenapa gue harus selalu ketemu sama manusia macam begitu sih. Dari dulu sampai sekarang. Yang membuat gue muak adalah muka-nya, gaya ngomongnya, dan semua hal yang menempel di dirinya.
Tuhan, please buat dia mati aja dong... Please...

Jumat, 12 November 2010

be in my shoe

Why shud everything need to be u, shud about u and ur fascinating 'life'. I'm sure no one cares, even worst me. U know, sometimes gue cuma mau bunuh lo, cuz lo gak memberi manfaat apa2 untuk hidup gue. Kadang juga gue jijik banget sama lo, cuz maybe u thot that u are the only best the world got. Shame on u, its true. I have some revenge with u. With no anger and emotion. U shud look up to ur fucking self and realise that ure not that good for me, for anybody else, and for world surely.
Yes u, man. I don't like to be around u, near, close by with u. It seems bother me as well. I shud avoid u for god's sake. U are not the smartest person in this earth oh come on. Clearer. Got it. Just be in my shoe.
Just be in my shoe.
BE IN MY SHOE, FUCKER.

This one is for u.

Senin, 08 November 2010

nyampah lagi. spam. spam.

I don't think that gue akan pacaran, mempunyai pacar, dijadikan pacar, menjadi pacar seseorang atau beberapa orang dalam waktu yang bersamaan, memacari orang pun juga tidak. Aduh... Gak deh, enggakkkkk...
Coba lihat sekarang. Betapa immature, gak smart, dan gak sesuai harapan sama sekali. Degh! Dan juga... 'Amateur'-nya itu... Benar2 buat gue meringis.
Itu sih parah. Ada yang bilang insting gue hilang. Gak koq, tapi sejujurnya, gue cuma butuh omongan yang lebih edukatif. Gue kangen banget dengan pembahasan politik, agama, dan hidup. Dan bukan cuma sampah-sampahan, cekakak cekikik yang gak jelas.
Oh please god, gimme bak my ability with the rite mates. Makin lama jadi tambah tolol. Please mau topik pembahasan yang lebih berbobot dan punya value.
Balik lagi ke pacaran.
Sorry. But not now, I guess.

Kamis, 04 November 2010

hei, gerry. kamu pasti lagi siap-siap flight bak. dan aku menangis lagi. aku banyak berpikir apa ini cinta. tapi aku paksa bahwa sebenarnya ini bukan. aku paling gak suka memaksa apa yang aku mau, apalagi yang kamu mau. kita berdua adalah satu kepala, satu pikiran. perbedaannya hanya ada pada letak kejujurannya. aku cinta kamu. aku benci kamu harus balik lagi ke sana, aku benci diri aku yang cuma bisa nangis tanpa berbuat apa-apa. aku benci kita. aku cinta kamu.

Rabu, 03 November 2010

Lo tuh harusnya ngaca siapa lo, cuma tukang maksa yang gak lebih dari manusia sialan. Paling bisa ya lo buat semua kehendak lo jadi aplikasi nyata dihari-hari gue. Lo tuh harusnya mati. Mati semati-matinya. Dan cuma gue yang bakal buat lo mati. Pelan-pelan.

Dan gue muak ada di negara sialan ini, dengan manusia-manusia yang gak kalah sialan, semua yang serba sialan. Hey, thanks.

Dan lo, lo itu cuma S1 yang sekarang cuma jadi pengamenb. Berasa pintar lo. Padahal semua omongan sialan lo tuh cuma sampah.

Lo, perempuan paling palsu yang pernah ada di hidup gue. What? U love that sex and now u cud enjoy 'em.

Dan sekarang lo, puas banget lo pake terus tinggal pergi. Don't be that fuckthuff. U told me what karma is. Kalau cuma buat nge-sex sama anak kuliahan aja sih gue rasa lo bisa bayar kan ya. Jadi gak perlu pakai embel-embel panggil sayang.

LO SEMUA TUH CUMA SAMPAH.

ANJING.

Ps: gue gak pernah bermimpi untuk punya masa depan dengan kalian semua. Trust me.
Lo tuh harusnya ngaca siapa lo, cuma tukang maksa yang gak lebih dari manusia sialan. Paling bisa ya lo buat semua kehendak lo jadi aplikasi nyata dihari-hari gue. Lo tuh harusnya mati. Mati semati-matinya. Dan cuma gue yang bakal buat lo mati. Pelan-pelan.

Dan gue muak ada di negara sialan ini, dengan manusia-manusia yang gak kalah sialan, semua yang serba sialan. Hey, thanks.

Dan lo, lo itu cuma S1 yang sekarang cuma jadi pengamenb. Berasa pintar lo. Padahal semua omongan sialan lo tuh cuma sampah.

Lo, perempuan paling palsu yang pernah ada di hidup gue. What? U love that sex and now u cud enjoy 'em.

Dan sekarang lo, puas banget lo pake terus tinggal pergi. Don't be that fuckthuff. U told me what karma is. Kalau cuma buat nge-sex sama anak kuliahan aja sih gue rasa lo bisa bayar kan ya. Jadi gak perlu pakai embel-embel panggil sayang.

LO SEMUA TUH CUMA SAMPAH.

ANJING.

Selasa, 02 November 2010

Saya mau mengerti apa rasanya tidak bisa bersama-sama lagi. Dan sayapun menolaknya. Agar saya mengerti. Arti hubungan kami harusnya punya standard lebih tinggi ketimbang hanya sikap sinis dan childish.
Karena pertemuan dua minggu lalu hanya menyisakan perih atas apa yang pernah ada dan terjadi. Kendaraan umum, menu makanan, tradisi, cinema, atau apalah itu, yang saya sendiripun yakin bahwa kami sudah tidak mungkin bersama.
Saya berhenti bertanya, berhenti mengambil kesimpulan sendiri, berhenti bertengkar, dan berhenti menangis.





Dan saya berlalu.

Minggu, 31 Oktober 2010

i hate you two.

Sumpah, saya sangat butuh hidup sendiri. Tanpa mommy yang setiap pagi marah tak jelas, yang diindikasikan menghancurkan seluruh hari saya, tanpa teman-teman yang hobinya menginterupsi hidup saya bahkan dalam hal tulisan. Saya sangat butuh berdiam di tempat yang tenang, yang damai. Karena sebenarnya mereka tidak menyokong hidup dan kebaikan saya.
Saya butuh beer, ketenangan duniawi, hanya saya dan musik. Tanpa siapapun yang selalu menghambat mobilitas saya sebagai 'saya'.
Kadang, saya hanya mau tampar wajah mereka dan berkata 'heh ngentot, bisa gak lo diam.'
Toh nantinya saya akan masuk ke dunia paling nyata di mana semua orang saling tabrak, sikut, dan meludah.
Ya sudahlah, manusia-manusia sudah lelah dengan segala kompetisi sialan (baca:saya).
Cukuplah dengan diam dan meradang di dalam diri dan buat penyakit.
'Nyung, there's no such thing called 'LOVE'"
Laura, kenapa baru sadar.
Cuma ada habits dan needs. Ingat siapa yang paling rasional.
Love you.

Jumat, 29 Oktober 2010

V-V-- ------

Hey V:)

U aren't even only my CSP. Lebih dari itu. Perbedaannya hanya terletak dari hubungan emosional kita yang tidak berjalan intensif, konstan, ataupun stabil. Tapi hal yang datang pasti membuat saya tersenyum. Saya bisa merasakan letupan dan gejolak kecil. Yang mana itu sangatlah membahagiakan.
Walaupun saya terbentur waktu dan tempat. Status. Sosial. Atau apalah, namakan sendiri. Itu semua cukup. Cukup sekali.
Semuanya, terima kasih. Saya masih bisa tersenyum saat bersama kamu.
Walaupun tidak ada 'cinta' dan 'sayang'. Walaupun semuanya terlambat dan tak salah. Saya tetap mau berterima kasih. Ada sedikit semangat baru dari 'kita', yang hanya ingin saya miliki bersama kamu.
Entah namanya apa. Tapi yang pasti harapan saya tidak pernah besar karena saya sadar siapa saya dan kamu. Rasanya ini masuk ke dalam ilmu dewasa versi saya.
And... Right. I can't say that I love u cuz I won't. And I won't cuz I can't.
:)

Goodnite, buddy.

Rabu, 27 Oktober 2010

Tuhan, cuma tuhan yang tahu. 7 bulan. Akhirnya. Bisa gak bisa, sakit gak sakit, kuat gak kuat, semuanya harus tetap dijalani. 7 bulan, tuhan. Ini lebih dari main-main.
Dan aku jadi coward lagi in a proper way, cuma buat dia. Aku nangis lagi, tapi gak lama. Tuhan, sudah berapa kali aku bersikap macam begini yang menurutku hanya masuk dalam exact words 'murahan', 'jujur banget', gak tau harus kata apa lagi...
Tuhan, dia baik-baik saja. Tapi dia jahat. 9 bulan yang pernah ada cuma seperti 'gue pake lo, lo pake gue, dan setelah gue gak suka lagi ya gue tinggal aja lo dan pastinya gue gak mau tau lo bagaimana sama gue. Cukup tinggalin gue sendiri dan biarkan gue balik lagi ke dalam hidup gue yang indah, damai, sentosa. Nah, apapun yang terjadi, jangan sentuh gue lagi.'
Seperti itu, tuhan...
Aku terlalu lelah dengan perjalanan rumah>>kampus>>rumah yang selalu buat emosi, dan gak bisa kalau ditambah lagi sama perkara tentang dia.
Dia dan hidupnya. Yang gak ada hubungannya lagi sama aku.
Ya ampun seribu ampun, tuhan. Kenapa semua orang (baca : pria) itu sama sih...
9 bulan loh, tuhan. Masa iya gak ada cukup-cukupnya.
Tuhan, maaf ya kalau kadang ada pertanyaan berbau penghakiman macam 'ini tuhan yang kejam atau nasib yang sial (.)'
Gak gitu maksudnya, tuhan.
Aku cuma sudah terlalu muak sama memori.
Ini benar-benar tahun paling baik seumur hidupku. Sampai aku mau fast forward langsung ke 2099. Kadang juga aku mikir ini sih keterlaluan.
Terbukti gak sih, tuhan, 7 bulan, tidak ada ikatan emosional antara aku dan manusia lain. Benar-benar gak ada.
Aku masih kosong, masih mau dia, masih bawa dia dalam pikiran, doa, dan harapan.
Rasanya ini keterlaluan. Banget. With no mercy.
Tuhan, please kembaliin dia. Gak bisa begini terus, tuhan.
Tuhan...

Senin, 25 Oktober 2010

Saya ini terlalu mengasihani diri sendiri atau apa. Atau iya ya. Rasanya saya juga mau sekali menghentikan kebiasaan buruk yang satu ini. Apalagi kalau ditilik kembali, pangkal masalahnya hanya pada sektor percintaan.
Tapi tunggu dulu... Mulai sekarang, bisa atau tidak ya saya membuat kata 'cinta' itu tidak hanya menjadi 'hanya' karena jelas sekali di sini yang menghancurkan perasaan saya hanyalah cinta. (Lihat, saya mulai lagi.)

Sabtu, 09 Oktober 2010

People got their own intentions to me.
First of all, they are craving my lips.
Next, they will tickle me on my breasts.

Selalu begitu.

Kamis, 07 Oktober 2010

My god, gue benci banget sama sakit tai anjing ini. I hate this! I hate these fucking fever and cough and sore fucking throat for fuck's sake !
Gue cuma mau headbang sampai kepala gue bocor terus mati. Shit man.
I need sex therapy! But no partner at all! For fuck's sake!
I better kill my fucking self.
I need a very hard sex fuckin therapy infuckindeed.

Selasa, 05 Oktober 2010

Tuhan, gue benar-benar lelah sama kompetisi hidup yang gak ada habisnya setiap hari. Gue lelah berkompetisi naik turun bus bersama sejuta umat lainnya hanya untuk bisa duduk, gue lelah berkompetisi pakai baju apa hari ini supaya bisa disandingkan dengan wanita-wanita cantik di kampus. Gue lelah berkompetisi menjadi manusia paling up to date dan tau segala hal. Gue lelah berkompetisi punya gadget paling baru dan canggih.
Tuhan, gue lelah berkompetisi untuk bisa dapat reputasi paling baik di mata orang. Gue lelah berkompetisi punya prestasi paling banyak. Gue lelah berkompetisi hanya untuk bisa punya pekerjaan. Gue lelah berkompetisi gaya siapa paling oke. Gue lelah berkompetisi jalan di jalanan yang penuh manusia dan harus selalu bertabrakan karena semuanya cuma ingin cepat-cepat. Gue lelah berkompetisi harus punya barang bagus. Gue lelah berkompetisi siapa yang paling jauh jalan-jalan ketika holidays.
I don't need to do all those things that way, we don't.
I need to live my life in peace.
God, get me outta here...

Ps : I was so happy, sampai nangis, ketika pulang lihat muka mommy... Setelah kompetisi yang baru selesai hari ini.
I need rest. Indeed.

Jumat, 01 Oktober 2010

ngehe

Ini gawat, tuhan.
Tuh kan aku sudah bilang... Sekarang begini jadinya.
Emosiku... Emosi sialan ini...
Tuhan, ini biadab banget. Dan aku gak pernah punya maksud untuk menyakiti atau melukai hati orang lain melalui media emosi verine yang kaya tai.
Ini sih gawat banget.
Tapi bagaimana tidak jadi gawat ketika: ini hari jumat, semua manusia numplek-blek di setiap sudut jalan, capek, ngantuk, kejadian-kejadian tolol, fakta-fakta asu.
Berkecamuk kaya adonan kue.
Errr!!! Ngehe!!!

Senin, 20 September 2010

kuliah

Hati gue mulai berantakan lagi nih. Perkara kuliah.
Aduh, tuhan, jadwal kuliah aja bisa bikin mau muntah. Dimulai hari senin harus masuk pagi, dan cuma satu mata kuliah! Ngehe! Yang lebih hobah, kuliah akan sampai hari jumat, yg mana seharusnya hanya satu mata kuliah tetapi dengan amat sangat terpaksa diisi pula dengan cross enroll agama. Ngehe sengehe-ngehenya.
Ampun semester limaaaaaa... Luar biasa loh ini...
Tapi nilai plus-nya adalah mungkin jadwal hidup semester ini akan lebih baik. Cuz gue pasti mengurangi jam kongkow-kongkow, waktu tidur aka istirahat akan lebih banyak, asupan gizi lebih diperhatikan.

Aduh, belum kuliah aja udah cape duluan...
Ngehe banget.

Minggu, 12 September 2010

LKVD

See. Told ya. See that I'm not actually ready to be someone's anything. Menakutkan.
Dia. Dan dia hanya obsessed. And I'm tired of obsession.
Perasaan gue. Perasaan gue kaya... Aneh pokoknya.
Gue benar2 gak bisa yakin atas apa yang gue mau, apa yang akan gue lakukan, pilihan-pilihan apa yang ada di depan gue. Buram semuanya.
Ya walaupun gak menghancurkan hati... Tapi rasanya really weird. It's like a part of me yang gak jelas, di zona abu-abu.

But yes, trust me, saat ini belum ada yang bisa. Dan gue berharap jangan sampai ada yang bisa. Biarkanlah 'gue' tetap menjadi seorang gue.
Gue hanya gak pernah siap ternyata. Dan mungkin selama ini, yang orang bilang 'khilaf' itu, mungkin adalah nama tengah gue.
Dan gak seharusnya gue menyesali semua. Gue hanya perlu menata semua hal secara lebih sistematis dan logis.

Oh ya, tadi gue sempat mikir kalau gue mungkin gak akan suka jadi juara pertama. I will always be a runner-up.
You know what I mean.

Well done, gak sanggup. Gtg. Sleep.

Luckystin Khilaf Verina Dimulia

Selasa, 07 September 2010

i just dunno wht to say..

GUE KALI INI CUMA MAU BILANG BETAPA KECEWANYA SEORANG GUE, MANUSIA YANG LEBIH BERUNTUNG DARI WANITA YANG BARU GUE LIHAT DI VIDEO.
Gue kecewa sama lo, WARGA MASYARAKAT INDONESIA.
Video itu hanya menunjukkan betapa wanita pelacur, atau siapapun itu diinjak-injak badannya, ditendang habis-habisan, dilempar balok sampai kepalanya pecah sama MANUSIA LAIN YANG KATANYA PUNYA MORAL.
KECEWA GUE.
Kalau kalian mau bilang dia pelacur, bukannya kaum kalian, para pria yang biasanya membayar wanita, untuk memasukkan penis kalian ke dalam lubang senggama wanita. Ya lantas kenapa kalian yang merasa punya hak juga untuk memasukkan sebegitu besar rasa sakit sampai dia mati.
Kalau dia bukan wanita baik-baik, coba silahkan ditanya ke hati kecil masing-masing, begitu sempurnanya kah diri kalian.
Kalau dia merugikan orang lain, menyakiti hati orang lain, itu sudah bukan kapasitas kalian untuk menghukumnya.
YES GUE KECEWA DENGAN RAKYAT YANG KATANYA HIDUP DI NEGARA BERAGAMA, YANG BERTUHAN.
Dan karena gue lebih beruntung, tidak perlu menjual diri gue HANYA untuk bisa makan, bisa menyekolahkan anak-anak atau jadi tulang punggung keluarga.
Semua itu pilihan, hey manusia berhati nurani.
Dan bukan porsi kita sebagai individu, menghukum individu lain hanya untuk menunjukkan eksistensi, power, dan lain-lainnya.
Tapi hukuman masyarakat kita terlalu dalam, terlalu menyakitkan.
Kenapa kita tidak menyerahkan segala sesuatunya kepada tuhan, yang katanya diagungkan sebagai hakim paling adil.
Karena memang kita semua sama, makhluk-makhluk penuh dosa. Biarkan setiap orang mengurus perbuatan salah yang ada pada dirinya dengan tuhannya sendiri...

Kadang kalian tidak mau dianggap bersalah dengan cara memberi reaksi secara lebih vokal dan frontal.

Dan itu memang kalian, 'manusia beragama yang bermoral.'

Terima kasih, para pria-pria yang telah memberi 'hukuman' mati kepada wanita itu.
Terima kasih, karena tidak ada satupun penegak hukum di sana.
Terima kasih, untuk kalian semua.
Terima kasih gue sudah cukup, dan gue harap kalian juga.

Senin, 06 September 2010

aku mau mereka mati, tuhaaaannnnnn

Kenapa benci ini sebegitu besarnya.

"Pergi yang jauh, sana. Jangan kembali."
...
"Aku lebih senang kalau kalian mati."
Sungguh.

2T1R+MYGOD

Day just went so well. Aku menyiapkan sebuah gaun cantik dan sepasang anting emas untuknya. Dan secarik kertas dengan tulisan tangan yang alhasil membuat kami menangis sambil berpelukan erat.
Tuhan, kamu tahu bahwa aku menyayanginya. Dan tiba-tiba aku menjadi tambah cengeng karena disaat kemarin, pikiranku kalut, mereka ada. Tidak secara fisik, tapi aku bertemu mereka sekali dan mereka memberiku sedikit 'harapan untuk hidup'. Karena sesungguhnya, aku tidak pernah mau punya pikiran buruk tentang orang lain. Aku tahu rasanya sangatlah tidak enak dan tidak nyaman.
Aku memberi semua itu bukan karena ingin dapat predikat 'baik', mungkin itu poin plus, tapi di atas segalanya, aku hanya mau menunjukkan rasa terima kasihku yang kian besar kepada mereka.

Ps: semoga siklus karma itu bisa berhenti, tuhan:)

Ada beberapa alasan kenapa aku memberi gaun cantik berwarna salem itu.
Aku tahu pasti betapa tidak akan maunya ia memakai baju macam begitu. Dan betapa aku tidak pernah melihatnya mengenakan giwang.
Itu semua bertentangan dengan siapa dirinya.
Tapi itu dia. Kadang-kadang kita sebagai manusia memang harus keluar dari siapa diri kita untuk mencapai hasil yang lebih baik, bukan.
Siapa yang bisa memberi jaminan akan hari esok kalau kita tidak mau mencoba hal baru.
Tidak ada salahnya memberi kesempatan kepada diri sendiri.
Dan aku yakin, pasti mereka akan jadi sempurna baginya:)

Tuhan, aku juga mau mengucapkan terima kasih untuk Tiwi. Betapa manis dan hangat sosok dirinya. Dia terlihat tulus, dan betapa aku bisa berbangga hati akan kebaikan, kerendahan hatinya, dan kepintarannya.
Rasanya menyenangkan tersenyum bersamanya walaupun hanya dengan menembus jarak melalui dunia virtual.
Terima kasih, Wi, karena sekarang aku bisa belajar bersyukur untuk hal kecil, yang sebenarnya memberi dampak besar dalam kehidupan.

Tuhan, hidup ini masih sebuah proses pembelajaran dalam waktu yang tidak pasti, kan. Aku mau belajar menikmati, bersyukur, dan menjalani dengan ikhlas hati.
Aku tidak mau waktuku terbuang lebih banyak lagi. Aku anggap hari kemarin sebagai pelengkap hidup yang rasanya sedikit getir.
Tapi aku percaya, aku akan tumbuh menjadi manusia yang akan selalu lebih baik.
Selangkah lebih maju, tuhan.

Dengan cinta,
Yours

And you guys, aku bersyukur bisa mengenal kalian.
We will do our best. And let our god do the rest:)

See you, Mbak Ros.
Tias, Tiwi, Semuanya.
I love you.

Minggu, 05 September 2010

mati

Please, buat saja dia mati.
Lalu dia.
Lalu dia.
Lalu dia.
Ehm... Tunggu... Ya ya baiklah buat mereka mati.
Tapi tunggu... Buat saja sekarat dulu, baru mati.

Jangan buat dia hidup lebih lama lagi.
Dia juga, jangan.
Dia juga.
Dia juga.
Ya ya, ini yang terbaik.
Tetap... Buat mereka sekarat dulu, baru hidupnya berhenti.

Aku mau dia tak bernafas.
Dia, tidak.
Dia juga.
Dia juga.
Aku yakin ini akan asyik sekali.

!!!!!!!!!!!

Tuhan, for your sake, I'm sick of this life.
Gue gak akan mau cerita apapun lagi, ke siapapun!!!!!!!!!
Never!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
Yes gue sendiri!!!!!!!!!
Without tell them my own stories!!!!!!!!!
I won't channel my world with them!!!!!!!
Siapapun!!!!!!!!!!!!!!
Hell yeah y'all so fucking assholes!!!!!!

Sabtu, 04 September 2010

nite

Too bad, gue kembali kepada obat tidur.

Gue mau tanya, sebegitu picky-nya kah seorang gue.
Gue rasa gak. Tapi gue rasa iya.
Well I dunno.

Gue mulai mengantuk.

Zzz... Zzz...

GOD.... please.. :D

Tuhan, masih banyak hal-hal kecil yang manissssssss:)
Hehehehehehe.

But I want hug now, god.
Please sama siapa aja deh.
Eh, tapi bukan dalam arti hopeless romantic ya, I just... Benar-benar mau dipeluk, pelukan, memeluk, whatever it is:p
Mau mau mau mau mau deh.. Hihihihihi.

Tapi dalam kondisi ngantuk ini, lebih baik tidur kali ya...
For my sake, I feel damn sleepy.

Tapi, again, god, give me someone to hold:))

I'm kinda ridiculous nih:)
Bodo ah:D

Nite, dear god.
I love you, I only have you.
Mwah!

Jumat, 03 September 2010

mean-name

Tuhan, terima kasih karena tenangnya hati ini datang sangat cepat. Seperti roket:)
Ini yang namanya memotivasi diri sendiri. Plus sedikit bantuan manis dari beberapa orang...
Aku gak tahu deh bagaimana aku bersyukur ada mereka. Ketika mereka gak ngomong banyak but I know they did mean it.
Mbak Ros, Tias, dan tadi sempat ngobrol sama Anne dan Tyo.

Terima kasih, tuhan. Terima kasih paling besar, penuh segala cinta dan hormatku, hanya padamu.

Jangan hilangkan perasaan ini, tuhan.

And maybe I'll give me some reward:))

I love you, god.
V loves you.
Ps: I love them.

Kamis, 02 September 2010

p-o-t-S

Tuhan... Aku belum bisa tidur..
Tuhan, aku masih ingat kok bagaimana aku bisa sampai sekarang ini melewati masa-masa kegelapan (hatcheww, jijik!). Dan kalau untuk besok aku pikir bahwa aku gak bisa melewatinya... Sepertinya sih keterlaluan pesimistic-nya.
Aku tahu aku bisa. Aku tahu.

Tuhan... Please jangan ke mana-mana.

(Dan sekarang lagi dengar headset Tantin yang bocor. Lagu Bed of Roses. Aihh, aku mau lagu yang lebih manusiawi deh.)

Oh ya,tuhan... Aku mau cerita, kadang-kadang aku kangen sama 'aku-yang-dulu'.
Semuanya serba sendiri. Tapi ya toh sekarangpun aku benar-benar mau belajar lagi, kembali seperti dulu kala.

I can do it... I... I... Can do it!

I wanna be so lights again, and...
Oh ya tadi aku lumayan terhibur lihat Noel jualan, sumpah kaya abang-abang (Untung laku ya, Mang!)

Tuhan, aku gak mau ngomongin apa-apa lagi, tentang siapapun itu.
And I promise u, I'll help myself like I always did.
But please, jangan ke mana-mana ya...
Stay here with me...

I love you so much, tuhan...

2

Selalu ada yang selalu suka melihat orang lain menderita.

And for you guys, cuma 2 :

Pertama : ENJOY!

Kedua : (!) NGENTOT LO (!)

And yes. Winner takes it all.

no need to put a title here

Mungkin benar dan bisa jadi.
I don't wanna be someone's something. Karena gue lelah dengan semua pertikaian dan pembicaraan yang kelihatan tidak ada ujungnya.
Walaupun saat ini, detik ini, gue benar-benar lost.
Tapi tadi siang, gue sempat merasa sedikit tenang, I talked to god and said 'I'm so sorry for the things that I've done wrong'.

Mungkin... Sekarang gak apa-apa, gue masih bisa sendiri. Gue belum mau serius. Akan hal apapun. Gue benar-benar cuma mau menjauh. Dari semua hal yang gue rasa melelahkan.
I know, gue pasti bisa. Lepas dari apapun urusannya.

I don't wanna be someone's something.

Ps: I'm so sorry (again) kalau kemarin gue marah-marah dan bilang NGENTOT.
Everything happens for a reason.
Ya karena gue gak mungkin teriak di depan umum dan yaa... Tempat ini adalah yang paling maksimal.
I won't regret anything anymore.

Silence. I'm ready.

Still, ngentot lo semua...

Rabu, 01 September 2010

im not ladylike. so what.

I don't even know u. And I'm sure u don't know me at all.

And who are u tryin to judge me? Even my fake eyelashes.
Tell me who are u.

cuz I just wanna stand rite infront of u and say...
NGENTOT LO!!!!!!!!!!!!!!

Just...
IYA ELO NGENTOT!!!!!!!!!!!

Senin, 30 Agustus 2010

That Is Y I'm Scared of Marriag*

Sebenarnya sih banyak. Misalnya : kehidupan keluarga gue yaa... Terlalu standard, di bawah malahan. Kami tidak cukup romantis untuk saling mengungkapkan rasa saling memiliki. Dan ketidaklengkapan mungkin adalah salah satu faktornya. Selanjutnya, ya karena gue sering dealing with person who involved into that institution dan semua (cetak tebal, garis bawahi!) Semua tidak pernah merasa total bahagia. Even my Mum. She told me few shits. The rest : ya itu tadi, gue kebanyakan bergaul sama manusia yang sudah married sih, jadi kasihan+matirasa=basi.

Contohnya :
"Enaknya 3 bulan pertama, selanjutnya ketahuan semua borok-boroknya."
"Kata siapa married itu enak?"---> Sudah tahu gak enak, lo masih hajar portal!
Eh lagian gue semakin bingung sama hukum baru pernikahan yang namanya 'akibat-sebab'.

Terus... Mungkin juga karena pengalaman pribadi yang terlalu diamalkan dalam hati. Jadi batu yang mengeras seperti tai.
(Terserah mau pikir apa)
Gue cuma ragu, tentang kapasitas gue sebagai manusia. Gue akan ngerasa lebih secure hanya dengan membahagiakan diri gue sendiri. Yaa.. Walaupun membahagiakan orang lain pahalanya lebih besar, but who cares?
See... Segitu selfish-nya gue. Yes I did.

*And I wish... 10 tahun lagi gue sedang membaca tulisan ini, dengan rasa malu, melihat di samping gue ada buku nikah.
Karena bagaimanapun, gue mau nantinya ada sesosok pria yang bisa sama gue terus sampai mati.

But then again, gue takut sama yang namanya pernikahan.
It scares me.

Lihat aja tulisan yang semakin kacau di atas.
Gue aja masih bingung dan gue gak mau married.

Gue mau bingung selamanya.

Back to *

Kamis, 26 Agustus 2010

Gila ya. Semua orang bisanya cuma break opini-opini gue, membuat spekulasi sendiri.

Eh iya, anjing, lo emang speculataw. Semua.

"U know I won't."
"Oh yes u will."

"I can't."
"No, u won't."

Terus sekarang lo maunya gue ngomong apa... Anjing.

Gue capek sama lo semua.
Lo cuma hancurin self-esteem gue...
Emosi gue udah gak utuh lagi, ya tuhan.

Lo kan udah dapat advantages dari gue.
Uang gue, pride gue, ego gue, waktu gue, semuanya udah lo ambil kan...
Sekarang mau apa lagi...

Gue udah gak ada sisa apapun.
Gak heran kenapa masih 20 tahun tapi gue udah gak waras

sick2

Dan oh ya, alasan menurunnya kondisi fisik saya ini...

Tentu saja ada alasannya...
But...
Let me keep that one...
The main reason...


God, please do bless me....
Don't even walk away...

sick

Its been 2 weeks. Sakit. What's wrong with this neck.
Pengaruhnya ke asam lambung menjadi : muntahan.
Sumpah, orang lain yang melihat saya sekarang pasti berpikir 'pasti hamil' atau 'anorexia'.

Salah. Semuanya salah.
Hamil? Sama banteng?
Anorexia---> hell. Gak banget. Parah. I don't wanna waste my time buat hal seperti itu.

Ada alasan kenapa saya jadi begini.
Okay, masalah muntah saya agak mengerti. Tapi permasalahan tengkuk saya ini loh yang benar2 gawat.
Rasanya seperti pegal,tidak nyaman yang menimbulkan rasa sakit yang akhirnya menjalar sampai ke bagian kepala.
Dan pakai bantal apapun, gaya merebahkan diri yang bagaimanapun juga tidak akan membantu.
Shit, hal itu menjadi lebih sering muncul, tiba-tiba.
Yang mana pada akhirnya si nyeri itu bekerjasama dengan syaraf yang membuat saya mual sampai muntah.
Oh shit, shit, shit, I hate myself when I puke.
Dan oh ya, sudah 2 minggu rasanya mual naik kendaraan bermotor. Apapun. Saya mual. Lantas, saya juga tidak bisa mencium wangi-wangian, dari pewangi murahan taxi sampai perfume mahalan, tidak bisa.

Sekarangpun masih sakit.

Guess I'll meet dr Tommy for very soon.

Selasa, 24 Agustus 2010

dhhdtafdhdystdsffg

Do u angry with me, god? Hmm tuhan?
Cuz this punishment benar-benar gak bisa aku jalani lagi.

Aku memang kadang marah, kenapa aku gak punya keluarga yang sempurna. Keluarga yang romantis. Tapi aku toh tidak selalu mengeluh...
Aku memang kadang tolol, idiot, kenapa aku sampai bisa punya hubungan pertemanan yang menghancurkan. Tapi aku kan tetap pura-pura melupakannya...
Aku gak marah kalau aku gak pintar math. Aku gak marah bahwasanya aku gak punya materi sebanyak anak lainnya.
Aku gak marah.
Aku cuma marah, kenapa harus ada reality.

Or maybe aku marah karena aku lahir lagi ke dunia. Or apa.

Tuhan, aku lelah marah-marah...
I'm so sorry...
Promise me tht u won't leave?

Minggu, 22 Agustus 2010

23810

Sepertinya banyak sekali hal hari ini (baca : tadi) dan sepertinya banyak pula yang mau saya tuangkan tapi entah saya larut dalam suasana apa sehingga terlupa.

Yang bisa saya ceritakan adalah nenek saya kembali masuk rumah sakit, berjuang (lagi) melawan cancer yang beberapa tahun ini diidap-nya. Saya sedikit terpukul, karena mana ada orang yang rela melihat orangtua yang dikasihi terbaring lemah tak berdaya.
She's a very good grandmother. For me.
Karena, sebenarnya saya baru kenal beliau ketika usia saya menginjak remaja. Sebelumnya saya bingung, kenapa nenek saya ada 3, kakek saya juga ada 3.
Dan ya... Ceritanya akan sangat panjang (walaupun saya janji akan cerita. Nanti.)

Tapi di balik semuanya, saya begitu mencintainya. Sama seperti Mamah. Mereka wanita paling sejati di muka bumi. Mereka mencintai saya.
Dan saya belum siap untuk kehilangan lagi.
Pasti hari ini Mum akan menyuruh untuk datang ke rumah sakit plus kalimat "Makanya tengok sekarang ya."
Sorry, saya mau menekankan kata 'sekarang' sebagai pengganti 'besok beliau sudah akan pergi'. Saya sudah hapal semuanya.
Dan tapi lagi, saya tidak mau menemuinya. Karena saya mau nenek saya hidup lebih lama lagi, dengan berkah kesehatan dan kebahagiaan.

Tuhan, aku bahkan belum sempat membahagiakan beliau. Sedih rasanya. Seperti useless, meaningless, vain,...

Saya hanya mau ia bahagia..
Saya hanya mau ia sehat lagi..

Kamis, 19 Agustus 2010

dear god

Dear god, kalau sekarang aku bisa bilang betapa aku benci keadaan seperti ini, yes I am.

Mendung bergelayutan
Hatiku tak tertaut
Di mana hatiku berpijak tanpa tahu arah
Aku mau berhenti sejenak
Karena beban sungguh membuat sesak
Tanpa ampun
Wanita sejati ini dikoyak waktu
Dicabik ragu
Dihentak pedih

Mendung bergantung
Jiwaku terendap lara
Di mana rasaku mengikis jiwanya sendiri sampai habis
Aku perlu berdiam sejenak
Karena jejak yang telah lama ku tinggal kini harus dilewati lagi
Tanpa belas kasih
Wanita sejati ini sebenarnya rapuh
Ditikam sepi
Dirantai mati

Dear god, please, sedikit kekuatan lagi. Buat aku lebih mampu dari ini.
Aku benar-benar mau menyerah saja.

Ps : hari ini banyak aku lihat manusia yang kurang beruntung. Hidup ini sebenarnya apa.
Di bawah langit aku dan mereka berpijak tapi tak ada pegangan. Atau tuhan sendiri yang mau jadi sandaran kami. Tuhan, ini berat sekali loh, aku tidak bohong.

Tuhan, aku masih dua puluh tahun. Ini terlalu...
Ini terlalu...
Aku kalut sekali. Aku dipenjarakan oleh keadaan.
Tuhan, please...

Rabu, 18 Agustus 2010

I don't feel so alone. I just feel like a shit.

Gue cuma mau nangis darah.

sedih banget, anjing!

Sendiri. Kacau. Saya baca satu quote.

'If u scared of being alone, don't go for marriage.'

But being lonely and alone are really sad. At all. It hurts deep inside. Saya gak karu-karuan.
Saya begitu ketakutan akan kesendirian. Saya begitu merasa menyedihkan. Dan kacau.
Saya selalu menangis jika sendiri. Saya akan malas bergerak jika sendiri. Saya banyak berpikiran kotor jika sendiri. Saya sibuk meratapi nasib jika sendiri.
Sendiri itu memuakkan. MEMUAKKAN dengan kapital M !

Aduh, tuhan, kalau masa sekarang saya memang harus struggle sendiri, please dong jangan sendiri-sendiri banget.
Gak kuat kalau begini ceritanya. Aduh, saya takut sekali. Yang ada saya hanya ingin melakukan tindakan bodoh macam kepo-kepoin hidup orang.

Dan... Kenapa hari ini semua orang jadi macam tai babi campur tai anjing.
Semua. SEMUA!

Well, another 'struggling-time'.
I don't know. I don't even have a clue.

Geez!!!!!!!

Selasa, 17 Agustus 2010

pembicaraan bukan pencerahan

Hari ini dapat pengalaman bukan pencerahan.
Harus tahu betapa saya sendiri begitu parenting system. Rasanya saya bisa memahami bagaimana rasanya secara kasar menjadi orang tua.

Single Parent.
Pertama.
Bicara dengan Ayu.
Anak 5 tahun 8 bulan-nya yang berkata 'Dae* aku sudah meninggal. Tapi dia masih bisa naik motor, masih bisa makan, masih bisa minum. Tapi dia sudah meninggal.'

Apapun. Harapan yang terpatri di hati adalah tidak ada seorang anakpun yang mau ayah ibunya bercerai. Apalagi sampai salah satu di antara mereka hilang bak ditelan bumi, yang padahal masih hidup, sehat walafiat, apapun alasannya.
Harapan selanjutnya adalah tetap tanamkan bahwa si Dae baik-baik saja dan masih hidup. Karena paradigma yang dibuat sendiri oleh si anak nantinya yang akan membuat limbung kejiwaannya sendiri.
Jangan takut dibenci oleh anak karena ketika penjelasan yang kita buat adalah masih masuk ke dalam teritori rasional, pasti masih bisa diterima. Walaupun mungkin butuh sedikit pengorbanan lagi untuk membuat si anak paham.

Kedua.
Bicara dengan Om Arif.
Bercerai 4 bulan lalu, di mana anak gadisnya yang kelas 3 dan 5 SD hari ini datang mengunjunginya.
Si Om bilang bahwa sudah tidak ada komunikasi yang terjalin antara dirinya dan sang mantan.
Lalu saya berpikir keras 'bagaimana bisa'.
Dan saya tanya 'apakah sesakit itu?'
Pertama-tama jawabannya 'tidak'. Dan lalu dengan sedikit pendekatan, ia bercerita panjang kali lebar bagaimana semuanya bisa kandas. Bagaimana kata maaf itu sudah tidak berlaku. Bagaimana kewarasannya digojlok habis-habisan oleh keadaan yang bertubi-tubi menghajarnya.
Tapi, lagi-lagi kan. Anak yang jadi korban.
Saya berjuta-juta kali berkata bahwa tidak ada anak yang mau ayah ibunya bercerai. Tidak ada yang mau hidupnya pincang sebelah.
Rasanya hancur. Sudah bisa dibaca dengan jelas.






*Ayah, dalam bahasa orang-orang NTB.

Senin, 16 Agustus 2010

:))\good times!

Karena kadang saya yang terlalu mandiri, maka kadang saya tak butuh pria (macam begitu. Dan begini) :p

Dan bagus sekali kalau pria-pria macam begitu dan begini tidak butuh wanita mandiri seperti saya.

Kalau saya kadang marah dan manja. Itu hanya tindakan verbal yang asal:p

Saya masih bisa membuat diri ini tersenyum.
Bahkan saya masih bisa membuat diri ini orgasm sendiri.
Jadi, apa lagi.

Oh, saya bahagia!

Lebih baik bahagiakan saya atau hancurkan saya, karena yaa... lumayan untuk inspirasi. Jangan setengah-setengah karena kalian hanya terlihat seperti ayam sayur.
Atau kalau tidak mau bahagiakan atau hancurkan saya, itu mungkin lebih membantu:))

Dan oh! Senang sekali rasanya!

I wanna jump!
:))

too little dick, too big drama eyucks:)

Saya tidak pernah merasa digampar dengan pertanyaan manusia, selama mereka adalah manusia. Seperti hari ini, ada pria 22 tahun yang hidupnya mungkin (mungkin!) dirasa lebih baik dari saya dan bertanya,
"Are you driving?" Then I said 'No".
"Public transport?" Then I said 'Yes".
"No car?" Then I said 'No'.
"‎​U sound exhausted." Then I said "I am. But I still should cooking first."
‎​"U need to cook?" Then I said "Cuz I need to eat."
"‎​I thought u live with ur parents? No?" Then I said "Yes I live with mum and sisters."
"Ooo."

Pertama, keadaan di mana saya harus turun-naik angkutan umum ya karena saya tidak punya kendaraan pribadi. Keluarga saya tidak punya. Dan saya tidak perlu tanggapan se-nista itu hanya karena tidak memilikinya:)
Karena, saya ikhlas akan semuanya.
Kedua, di saat saya lapar, maka saya akan makan. Walaupun harus masak sendiri karena tidak ada maid di rumah. Pria masa kinipun pasti tidak berkeberatan untuk masak:)
Karena, saya selalu suka belajar dan selalu mau berbesar hati dalam kondisi lelah sekalipun.
Ketiga, kalau semua hal tersebut memang menempel di hidup saya, rasanya tidak ada yang patut disalahkan. Saya ataupun orangtua saya.
Karena, it's all about fate. Destiny. Dan saya masih baik-baik saja:)
Keempat, saya tidak marah, kesal, sedih, atau apa:)
Karena, kamu hanya tidak tahu apa arti sebuah hidup yang saya jalani.
Dan saya harap kamu tidak akan pernah mau tahu.
Karena, saya tidak butuh kamu untuk tahu:)

Ini hidup saya. Jangan repot-repot memahaminya.
Saya dan kamu itu seperti "Saya sudah membintangi sepuluh film porno ketika kamu masih harus memegang penis kamu ketika kencing."
:)

I live with this. I deal with this. And don't even think to have some deal with me.

Minggu, 15 Agustus 2010

klik

Baru mendapatkan telepon masuk yang begini bunyinya... Hmm... Sebelumnya, berdurasi lebih kurang 30 menit di mana hanya 3 detik saya berbicara.

"Kamu tidak tahu saya sedih banget. Kamu lupa semuanya. Kalau kamu tidak bisa cinta saya lagi seperti dulu, tapi at least kita bisa jadi teman. Kamu kenapa tidak bisa maafkan saya, padahal dulu saat kamu datang ke tempat saya, kamu tidak pernah lihat ada wanita lain atau apapun itu. Kamu juga manusia biasa, seharusnya kamu bisa maafkan saya. Dulu, saya ada masalah, satu tahun saya tetap cari kamu. Dari dulu sampai sekarang, kalau mau, saya bisa cari wanita lain yang cantik dan tinggi seperti kamu. Saya bisa, tapi rasa cinta saya tidak akan sebesar itu seperti saya mencintai kamu. Saya ingat dulu saya di Palembang, saya hanya 2 bulan bersama pacar saya dan saya datang ke sini, saya bertemu kamu, saya cinta kamu tidak seperti saya mencintai dia.
Apa yang salah dengan kamu, saya tidak tahu. Saya sama sekali tidak mengerti. Please, saya sedih banget. Saya cuma ingin bertemu kamu.
Saya ingat betapa kamu manis sekali di restaurant tempat di mana kita pertama bertemu. Saya sakit sekali. Kamu tahu saya cinta kamu. Saya sedih. Kenapa kamu tidak mau melihat saya lagi..."

"Uhm... Oka..."

"Kenapa kemarin saya mau bicara sama kakak kamu adalah supaya dia bisa bantu saya untuk buka hati kamu lagi. Saya gak mengerti lagi. Bukan, bukan karena ada maksud apapun, saya cuma mau kamu bisa cinta saya lagi. Saya bingung sekali. Saya cuma mau kamu tahu betapa saya tidak bisa melupakan kamu. Kenapa selama ini saya selalu terus menerus menghubungi kamu adalah karena saya mau mengembalikan perasaan yang sudah hilang dari diri kamu. Tapi mana? Kamu bahkan tidak pernah coba mencari saya, mengirimkan saya pesan singkat, atau apapun itu."

........

"Kenapa kamu diam. Apa yang sekarang mau kamu ucapkan kepada saya."

........

........

"Saya tidak tahu harus bicara apa."

"Kamu sudah besar, saya kenal kamu sejak kamu masih 15 tahun. Coba, sudah berapa lama kita kenal. Pasti kamu lupa. Pasti kamu lupa kan. Saya kenal siapa kamu. Kenapa sekarang kamu berubah terhadap saya..."

........

"Saya sudah tidak tahu harus bicara apa lagi..."

"Saya juga..."

.........

"Bisa saya hubungi kamu 10 menit lagi...."

......... "Okay..."

Klik.

Saya membathin, bukan ini yang saya mau.
Ah, kepala saya sakit.
Lagi.
Dan saya berhenti berpikir.
Hanya menulis. Tanpa menelepon kembali.

Jumat, 13 Agustus 2010

Oh shit. Terjaga cuma karena... It was disgusting! The most ever!
Now is like about 3:30 in the morning and what else that I cud do. Oh god...

Uhm maybe I can re-charge my iPod cuz that's the only rational thing in this fucking conds.

Selasa, 10 Agustus 2010

tukang becak

Baru pulang. Dan tiba-tiba tadi di jalan pulang, teringat bapak tua tukang becak. Ini ritual umum yang saya lakukan (naik becak) karena menuju kompleks rumah saya itu 'kalau-jalan-kaki-bisa-patah-di-tengah-jalan'. Jauh sekali. Nah, ngomong-ngomong tentang tukang becak... Saya ingat bahwa ada satu bapak tua usia lebih kurang 65 tahun, tukang becak tentunya, kalau dihitung-hitung, saya sudah tidak pernah melihatnya lagi. Saya juga kurang pasti sudah berapa lama.
Banyak sih di pikiran saya. Mungkin beliau sudah meninggal dunia, atau mungkin pulang ke kampung, atau apa ya...
Dan kenapa harus dia.

Beberapa tahun yang lalu, bulan puasa. Saya selalu memperhatikan si bapak semenjak pertama kemunculannya di area tempat tinggal saya. Karena tidak sulit. Beliau sudah kelihatan sangat tua, badannya kecil dengan kulit hitam terbakar matahari, dan karena bentuk becaknya yang berbeda dari bentuk becak asli kota tangerang. Dan saya yakin, cuma beliau yang punya becak model begitu. Entah ya asalnya dari daerah jawa mana tapi yang pasti kepunyaannya adalah yang paling unik.
Saya sampai hapal seluruh kegiatannya, secara sengaja ataupun tidak, saya selalu memperhatikannya.
Beliau itu tidak punya rumah. Setiap malam ia 'parkirkan' becaknya di depan mini market yang sudah tutup dan tidur dengan posisi lazimnya di dalam becak, pakai sarung. Dan oh iya, di becaknya selalu ada radio tua dan kresek hitam yang (saya yakin!) isinya pasti pakaian ganti.
Padahal, seumur-umur beliau di sini, saya tidak sekalipun menumpang di becaknya. Karena memang kita tidak pernah bertemu sebagai 'penumpang dan penarik becak'.

Oke, kembali ke beberapa tahun lalu. Saya, dengan segala apa yang ada di hati, membelikan makanan dan minuman untuknya sebagai pangan berbuka puasa. Karena saya merasa sangat yakin di mana ia saat itu, saya segera mendatangi tempatnya tetapi tidak ada apapun. Saya keliling kompleks mengendarai sepeda motor dan akhirnya menemukan sosok tua renta itu!
Saya hanya menghampiri dan menyodorkan apa yang sudah saya beli sambil berkata 'Pak, ini buat buka puasa. Dimakan ya...'.
Saya tidak peduli dan meninggalkannya yang kebingungan.
Yang penting ia makan.

Karena sebenarnya saya terpukul. Betapa bisa saya kecewa sekali dengan hidup. Maksud saya, kenapa tidak pernah adil. Dan saya memang naif untuk masalah seperti itu.
Beliau itu ya sudah tua, tapi kok ya masih saja toh mengayuh pedal becaknya. Berani bertaruh, hal itu pasti sangat berat.
Saya pulang dan menangis. Betapa naif. Tapi toh saya tidak peduli.
Saya hanya mau mereka tahu ada orang lain yang masih peduli.

Saya dan para tukang becak.

Betapa akhir-akhir ini saya selalu pulang larut. Betapa jika ada wanita pulang larut malam, pasti abang-abang sialan di pinggir jalan pasti iseng siul-siul dan menggoda-goda.
Tapi lagi-lagi. Saya harus menumpang becak.
Dan... Betapa setiap bapak tukang becak yang becaknya saya tumpangi itu, membesarkan hati saya dengan pertanyaan-pertanyaan macam 'Mbak, pulangnya malam banget. Kemarin pulang jam berapa?' atau 'Kelihatannya capek sekali. Kuliah toh, Mbak?'.
Karena apa... Hanya mereka yang bisa mengerti. Dan bukan... Bukan karena saya kadang memberi uang lebih. Tapi intensi baik mereka yang kalau digambarkan seperti 'Kasihan pulang malam plus letih sekali'.
Hanya mereka yang masih bisa melihat : saya ini wanita baik-baik yang memang punya keperluan sehingga harus pulang malam sekali.
Apapun itu...

Banyak harapan dan doa untuk mereka.

Senin, 09 Agustus 2010

my wish

God, this is my nite wish.

Let me find a way to go to Switzerland. Please.

xoxoxoxo,
me.

hidup itu.

Hidup itu....
Di saat saya menyelipkan uang yang terbang ke tangan seorang pengemis tuna netra di pinggir jalan. Walaupun rasanya sakit, tapi itu harus dilakukan. Walaupun rasanya mau menangis, tapi toh saya tetap berjalan menyeimbangkan pikiran dan mata yang kadang tak mau sejalan.

Hidup itu....
Saat ada manusia yang datang, pergi, datang lagi, dan pergi lagi, dan lantas menghilang. Saat saya menangisi kebodohan saya sampai mereka bisa se-muak dan se-benci itu dengan diri ini.

Hidup itu....
Ketika saya tidak dapat merasakan apa-apa. Rasa apapun itu.

Hidup itu....
Saat dalam masa transisi status dan saya tidak dapat melangkah maju untuk hidup sendiri. Rasanya stuck.

Hidup itu....
Saat saya menghirup udara pagi dan yang ada hanya bau busuknya hidup.

Hidup itu....
Ketika 'ia' menceritakan betapa sifat mengalahnya adalah turunan dari ibunya.

Hidup itu....
Saat saya mau membunuh semua makhluk di dunia.

Hidup itu....
Ketika mereka datang menawarkan obat luka dan ternyata saya harus membelinya. Dengan harga yang sangat mahal.

Hidup itu....
Ketika saya kadang tersadar bahwa semuanya harus dinikmati sampai tetes terakhir tapi saya sebenarnya muak sekali dengan keadaan.

Hidup itu....
Ketika saya tersenyum padahal hati menjerit tertahan.

Hidup itu....
Saat saya memaksakan diri hidup di atas kaki sendiri tanpa bantuan dan pegangan apapun.

Hidup itu....
Saat saya bersiap tidur tetapi mimpi buruk sudah dimulai sebelum lelap.

Hidup itu....
Kehilangan mereka. Kehilangan diri saya sendiri.

Hidup itu....
Saat saya mengharapkan keajaiban terjadi.

Hidup itu....
Ketika saya memaksakan seluruh kehendak dan bukannya tuntutan.

Hidup itu....
Terduduk dan diam dalam doa.

Hidup itu....
Entahlah....

Masih banyak sekali.

Minggu, 08 Agustus 2010

zzZ...

Cukup banget hari ini marah sejadi-jadinya sama si minggu. Setelah tidur yang hanya kurang dari 5 jam itu, gue pikir akan sangat mudah mencapai rumah. Hati mulai lompat kegirangan ketika mendung-mendung asik mulai jam 12 siang. Gue pikir itu sudah sangat sempurna. Tapi ternyata... Panasnya!
Gak jadi hujan!
Kepala, hati, dan mulut mulai penuh dengan kata-kata 'tot!', 'jing!', 'fuck', dan bawaannya cuma mau gebukin orang atau better gue belajar buat kaligrafi.
Ohhhh... Dan konyol banget. Konyol banget ketika sudah sampai di area sendiri, masih stuck 30 menit gara-gara macet yang disebabkan 'entahlah-memang-'tot!''
Dan ya... Sekarang, sudah malam, gue masih terlelah-lelah dengan segalanya.

Suasana tadi siang memang totally kondusif buat bunuh diri, tapi sekarang nyatanya gue ada di ranjang dan bersiap istirahat lagi.
Ditemani lagu 'in the end of the road'.

Tapi ijinkanlah gue... Sebelum tidur... Sebagai penutup hari yang manis...
"FUCK!!"

Nite, folks.

Jumat, 06 Agustus 2010

selalu begitu

Bagaimana cara menjelaskan yang benar ketika suasana menjadi :
*aku cinta kamu. Aku mau selamanya sama kamu. Cuma kamu yang bisa buat aku bahagia. Aku lebih baik sendiri daripada gak sama kamu. Kamu adalah segalanya.

Dan ini gambarannya :
*selama ini, aku beri semua yang kamu mau. Apa? Aku kehilangan waktu. Aku kehilangan teman. Aku kehilangan diriku sendiri.
Dan oohhhh, tiba-tiba ada foto wanita lain then what?

Akan menjadi :
*oh bukan, bukan seperti apa yang kamu pikir. Dia itu adiknya sepupuku. Aku terlalu cinta sama kamu. Tapi...

Dan :
*apa? Yes, kamu bilang akan rela lepas aku, no hard feeling tentang hubungan kita yang sudah hancur berantakan. Sudah lewat. Apa? Mau bilang sekarang kamu masih cinta aku dengan ribuan alasan yang sama sekali tidak ada pengaruhnya terhadap pendirianku.
Dan oh jangan lupa, siapa yang paling sering menyalahkan siapa. Atau kasarnya, siapa yang buat salah lebih banyak. Tapi jangan kamu lupa juga apa alasannya.

Aku lelah. Selalu begitu.

Kamis, 05 Agustus 2010

hujan. mau hujan.

Hmm... Sepertinya akan hujan...
Jadi ingat bagaimana Arswendo bilang 'gila kamu,nak, bisa buat hujan jadi prostitusi dan sebaliknya!'
Apa artinya akan seperti apa yang juga ia bilang bahwa 'pacar banyak, tapi tak satupun bisa jadi kekasih.'
Intinya seperti 'perasaan dan pikiranmu terlalu sulit diselami para lelaki, nak.'
Atau kalimat 'hari ini bisa manja minta disayang tapi besok hari bisa 'alah ngent** sama lo gak enak''

Ayolah hujan, turunlah lebih cepat...
Belakangan ini aku sama sekali tidak produktif. Ampuuuun...
Mungkin aku tidak akan ke jakarta beberapa hari ke depan.
Mungkin aku hanya akan berada di rumah dan berdoa.
Mungkin aku tidak akan bertemu siapa-siapa sebelum semua selesai.
Mungkin aku hanya akan berpikir keras.
Mungkin aku tidak akan punya beban lagi minggu ini.

Ps : tuhan, ayo sedikit berkompromi.
I love you, tuhan.

tengah-malam.

Sampai detik ini belum ada cerita indah.

Aku rasanya keluar dari raga. Melayang-layang, terbang tak tahu ke arah mata angin mana, tapi aku nyatanya masih terdiam.
Aku belum mengerti, mana kisah buruknya. Tapi semuanya jadi absurd dan buram.
Rasanya aku ingin pelukan. Cukup pelukan. Tanpa suara.
Aku seperti terlempar dari pegas keras ke jalanan antah berantah.
Dijadikan budak kesedihan. Tuhan, kali ini aku iri hati dengan orang lain yang masih bisa tertawa lepas. Yang jujur sekali kepada dirinya sendiri.


Tuhan, beberapa hari ini rasanya badanku letih. Atau mungkin impuls yang dikirim otak yang sebenarnya menjadi penyebab.
Di suatu waktu seperti mati rasa. Tapi di waktu lain, aku bisa merasakan kejut yang memompa darahku.
Aku belum bisa stabil saat ini. Dan tolong jangan buat aku memaksa diri.

Jam dua-belas-lewat-lima-malam.
Aku berpikir bahwa sekarang aku tersesat.
Dan tidak mau berpikir bahwa aku butuh peta atau gps.
Itu bodoh.
Aku bodoh.

Rabu, 04 Agustus 2010

headache

My god... My head...

Sakit. Semuanya kumpul jadi satu di sini, di kepala.
Aku hanya takut bahwa nanti aku bisa lupa siapa wanita ini, yang di dalam sini.

Bukan maksudku, hanya cerita sedih yang aku tuang. Tapi nyatanya ini.
Tuhan...
Sakit sekali. Saat ini kepalaku. Plus, aku sebenarnya mual sekali entah kenapa.
Kenapa harus di usia seperti ini, manusia menjadi unstable, mencari jati diri.
Masa bodo dengan jati diri.
Aku cuma mau tenang.
Ini bahkan lebih parah daripada di-cut pakai lambang :$ (blushing tai)
Bahkan lebih parah...

Oh, ayolah, bus, kenapa tidak bergerak sih.
Aku semakin pusing mencium bau asap kendaraan sialan di jakarta.
Dan ayolah, hal apa lagi yang bisa menyelamatkan situasi ini...
Musik, doa, film, buku, atau apa.

Oh ini juga, leherku sakit sekali.
Ayolah, Verine, nikmati hidup seperti kemarin...

Tuhan, aku tidak tahu mau apa.
Tuhan, sepertinya aku hilang.
Aku mau seseorang.

Oh ya, ini aneh. Tiba-tiba yosi punya pacar dan entah bagaimana kisahnya, dia sudah 4 hari di rumah... Siapalah itu.
Yes, ini jealousy. Bukan, bukan karena perubahan status itu, tapi lebih ke arah, 'eh monyet, sampai gue aja gak tau lo punya pacar! Semprul!'

Dan. Tadi ada message masuk. Tapi ya sudahlah ya.

Tuhan... I'm alone. And I'm alive. Tapi perasaanku sedang berantakan. Karena banyak hal. Yang tidak akan diangkat ke permukaan. Apalagi di sini.
*sigh*

Aku tidak mau kehilangan siapa diriku.
Dan aku bingung harus berbicara kepada siapa.
Rasanya aku mau pingsan.

Mah....

Mah, gadis kecilmu sungguh kehilanganmu..

Bukan, bukan karena tidak rindu. Hanya saja, ia masih belum sanggup mendengar omongan dan belum siap diberondong berbagai pertanyaan yang memang belum terjawab untuk mereka.

Mah, rasa ingin bertemu ini besar sekali... Hampir saja ia meneteskan air mata ketika melihat sosok serupa dirimu.

Tapi lagi-lagi, memang ia belum sanggup. Sama sekali belum.
Tempaan yang kemarin masih membuatnya terpekur lemah di kandang hidupnya.

Mah, ia terus terngiang kecup mesramu di kala tidur siang... Ia bisa merasakan wangi bekas asap rokokmu yang mengepul di ruangan.

Ia kehilangan wajah cantikmu yang penuh kerut tanda dimakan masa. Ia ingin melihat kulit putih bersihmu yang tidak selalu harum, tapi tetap memberi sejuta nyaman di hati.

Mah, ia terus mengingat saat ulang tahunmu, ia tidak bisa berhenti menghujani wajahmu dengan ciuman.
Mah, ia terus mengingat bagaimana ia selalu lahap makan yang merupakan buatanmu.
Mah, ia terus mengingat bagaimana ia selalu tertawa mendengar ceritamu saat orang lain mengabaikannya.
Mah, ia terus mengingat rasa haru yang menjalar saat ia tak melihatmu di sampingnya saat bangun tidur.
Mah, ia terus mengingat betapa ia pernah menangis separah itu dan kau tahu.
Mah...
Mah, ia terus mengingat kau yang selalu memanggilnya 'de..'
Mah...

Aku merindukanmu...

Ps : Mamah is the most beautiful girl in this world...

I love you, Mah...
And I miss you like crazy...

Selasa, 03 Agustus 2010

sedikit.

Ada beberapa pencerahan seperti...
*"Anak papa cantik banget..." Uhmm... *blushing*
*Hey, I met Noel. Finally.... Dengan beberapa ulasan-ulasan (yang pasti selalu ada, di Indonesia ataupun di Dubai).
*And met Kiki also. You know, they are just so nice.
*"Lo mau kenal sama tuhan? Tapi lo udah kenal apa belum sama diri lo sendiri."
*Ya, gue harap.
*Semakin yakin bahwa pintu kemenangan semakin dekat. Stay humble, V.
*I met him, heran, gak pernah terlihat buruk jalan sama dia. Heran.

Sedikit tentang mimpi.....

Nanti, beberapa tahun lagi, gue akan duduk santai di pendopo rumah kecil yang apik, hangat, sambil ketik-ketik tulisan...
Di Bali.
Hidup tenang, nyaman, dan damai.
Masak... Mengasah spiritual, buat pertunjukkan, latihan menari...
Malam penuh buku, film, beer, dan anjing kesayangan.
Hmm.. Atau Lombok juga bagus.
Mengajar, di sekolah dasar yang kecil, pantai, dan grocery.
Sendiri, senang, tanpa beban.
Jadi pembicara, buat seminar, matahari.
Random. But I want them.
Keluar, gaul sama ibu-ibu, jalan kaki sore hari cari inspirasi..
Ohhhhh........
Bayangin aja udah bikin hati bahagia...

Plus...
*Syukur-syukur dapat jodoh baik hati.

Sekarang gue beneran senyum...
:D

Senin, 02 Agustus 2010

Tuhan... I'm still here, standing at the sidewalk. In this middle of nite. And feel real bad.
Tuhan... Just this time.. Help me up. Aku bentuk paling kacau dari seluruh manusia yang ada.
Mau jerit-jerit tapi gak mungkin. Mau nangis jumpalitan, toh gak akan selesai.
Tuhan, did u understand this freaky lil girl... Please, I just wanted to be alone..
Tanpa pria manapun.
But what I shud do now is stop what I started.
Tuhan... I must be messed myself out..
Cud u please understand me... Aku cuma mau sendiri.. Rasanya lebih baik...
Tuhan... How can I be this bad. Masih berdiri di pinggiran jalan.. I dunno what I supposed do.
Aku benar-benar hilang...
Tuhan... Aku lebih kacau dari yang orang-orang pikir. Tuhan, aku masih di sini, belum bisa beranjak sama sekali..
Seharusnya gak ada yang bisa halangi aku buat pergi kecuali kesalahan goblok itu.. Buat manusia goblok.
Tuhan... Aku...

Sabtu, 31 Juli 2010

hai(nya)

Hai! Amboiiiiiii, dia cantik sekali. Tubuh tinggi semampai, ramping indah. Rambut yang terjuntai bergelombang yang panjang. Bulu mata lentik yang menyihir rasa lelah karena menyetir di jalanan Jakarta yang macet(nya)... Hmm....
Dia sempurna. Apalagi melihat pantulan dirinya dari kaca di sisi kiri dan kanan ruangan yang membuat(nya) tersedak menahan nafas. Walau tanpa pujian, tanpa kata lugas, tapi semua terbayar oleh pandangan mata yang tajam.
Hai! Entah dari mana dewi pagi hari itu muncul. Apa mungkin dari partikel debu yang ditiup bumi. Ah, tapi mosok sih.
Kata(nya), suaranya jenis husky. Kata(nya), semua angle bagus untuk(nya). Kata(nya), diri(nya) tidak ada bandingan(nya). Kata(nya), wajah(nya) polinesia. Kata(nya), diri(nya) punya talenta segudang.
Hai! Dewi pagi itu sepertinya terlihat lelah. Malam digapai(nya) dan bersiap...
Hai!
Selamat Pagi.

Jumat, 30 Juli 2010

God...

I just wanna say thank you.

Untuk semua hal baik yang datang, hal buruk yang bersiap pergi.
Pendewasaan diri yang kental melaju di dalam aliran darah, seiring detik yang berdenting.
Perasaan senang yang melonjakkan setiap hasrat yang meletup kecil dan terus menerus.
Hari baru yang biru dan membuat haru.
Membagikan kasih seusai kisah indah.

I just wanna say thank you..
God.

Senin, 26 Juli 2010

IT'S TRUE

V : "Do you eventually love her?"

V : "Why did you ask?"

V : "Cuz I don't think that you love her.."

Minggu, 25 Juli 2010

TOLOL!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

SUMPAH!
BUAT KAMU, AKU MASIH MAU AJA NANGIS!
TOLOL!

kata orang, gak boleh bohong sama diri sendiri.

"iya, aku gak bisa lupain kamu, so? ya udah, diam aja, toh selama beberapa bulan ini pun kamu hilang, gak tau ke mana. ketelan pasir kali. tapi aku masih nangis. bukan... bukan buat kamu. tapi buat aku yang kehilangan kamu, bodoh. aku kan yang bodoh, masih sok-sok pintar memberi harapan berlebih kalo seandainya kamu bisa sama aku lagi. kamu sadar gak sih? aku kan gak bunuh your mum. aku cuma buat kesalahan tolol yang ternyata bukan cuma tolol buat kamu, tapi jadi dalih buat ninggalin aku di atas nama trauma. mana yang fair? semua orang hidup di bawah trauma masing-masing. aku? aku perempuan, yang mana perasaannya gampang hancur kaya tai babi. dan jangan salahin perempuannya. bukan aku juga yang mau jadi perempuan yang perasaannya kaya gini. kamu tuh tua umur doang ya. tapi gak ngerti apa-apa. kalo kamu bisa se-kecewa itu, bagaimana dengan manusia lain yang ditinggal kabur buat kawin sama orang lain, yang pacarnya tiba-tiba hamil sama cowok lain. hah? aku gak tau apa maunya aku. apalagi maunya kamu."

aku yang benci banget sama kamu seperti kamu benci sama aku, dengan seribu perasaan sayang yang masih numpuk kaya stok barang dagangan kamu!
aku!

aroma hidup = aroma sedih

Ya tuhan, lagian aku dapat dari mana kekuatan sial itu, buka-buka situs jejaring soSIAL!
Dammit! Dan aku hancur kembali. Rasanya 3 bulan lebih yang sudah kususun rapi di foldernya masing-masing hancur lagi. Sialan, apa-apaan...

Bukan stalker, tuhan... Sama sekali bukan... Tadinya aku pikir dia sudah benar-benar hilang... Tapi ternyata aku (lagi-lagi!) salah. Ya ampun mau sampai kapan sih aku bergelut sendiri di perang perasaan model begini. Rasanya muak...

Ada teman wanita baru... Ada keceriaan hidup... Kesuksesan...
God, I wish that I could STOP!

Apa-apaan sih aku ini, kemarin waras, sekarang idiot lagi...

Please, stop dong, tuhan. Kali ini aku ngaku salah deh, lancang banget tested diri sendiri yang mana prosentase pecundangnya 80%!

Maaaaaaaan! I got no desire at all....

Sabtu, 24 Juli 2010

+

Had a call. It's dad.
All the best for u, dad.
I got nowhere to run now, I wish that I could find them for us.

hugs and kisses + tears,
Princess:'(

Jumat, 23 Juli 2010

some event. with an additional performance.











Fashion Saga.







never be apart.

1. God, I can't be enough right now.

2. We called it as a 'destiny'.

3. What a shituation, I missed B.

4. Never ended story.

5. Imperfect time has come.

6. Life is an only obligation. Wish I would cashback them soon.

7. I need a gateaway. Now.

8. I'm betraying myself. From coffee to tea. And now coffee.

9. I need relaxation.

10........ (Your bonus, fill it)

Surat Cinta Untuk Tuhan\Love Letter For God

Dear god, I'll write some while waiting for his relocate result.
I know how good it will be for me. At the end. I'm still waiting for another part of this life. Every section where I keep stand on. Or maybe someone I should be with.
At least I have u. Things are scared me. I don't compare the way I fought for couple months ago. But why it comes too early and I can't even hold my breath and walk. Well I was never surrendered for whatever it is. But u're the one who really knew my capacity. I would be agree undoubtly.
God, just let me sleep and put some respect on me. With all this tiny soul to be the rest.

Me, the one who will never doubt u,
V.

Kamis, 22 Juli 2010

:'( it seems like rollercoaster-day-and-nite...

Sit there and count your fingers
What can you do, little girl you're through
Sit there, count your little fingers
Unhappy little girl blue

Sit there and count the raindrops
Falling on you, it's time you knew
All you can ever count on are the raindrops
That fall on little girl blue

Won't you just sit there
Count the little raindrops falling on you
It's time you knew all you can ever count on
Are the, the raindrops that fall on little girl blue

Ain't no use old girl, ain't no use old girl
You might as well surrender
'Cause your hopes are getting slender
'Cause your hopes are getting slender
Why won't somebody send a tender blue, blue boy

Won't somebody send a little tender blue boy to cheer
To cheer a little girl blue...

Diana Krall-Little Girl Blue

Ps : god please don't leave:'((

done

I feel better, laying myself in bed right about now. I feel so much better to close my eyes and think that I'll be fine without opened up again.
Cuz maybe I'm just so exhausted and too tired.
I don't want to wake up in the morning and re-run my life like the past time.
I don't want to face tomorrow's life. Never again.
Dear lord, show me the way back into u.
I can't. I guess I'm done.

I put my trust in u, god.

No other words could describe. It's u, my only u, god.
My god,
My foreign soul..
My sub-conscious..
My way..
My life..

I put those things in u, god..

:')

.... to be continued

Saya rasa saya tahu kenapa saya menangis.
Saya rasa saya tahu kenapa saya menangis.
Saya rasa saya tahu kenapa saya menangis.
Saya rasa saya tahu kenapa saya menangis.
Saya rasa saya tahu kenapa saya menangis.
Saya rasa saya tahu kenapa saya menangis.
Saya rasa saya tahu kenapa saya menangis.
Saya rasa saya tahu kenapa saya menangis.
Saya rasa saya tahu kenapa saya menangis.

Saya rasa saya tahu kenapa saya menangis.
Saya rasa saya tahu kenapa saya menangis.
Saya rasa saya tahu kenapa saya menangis.
Saya rasa saya tahu kenapa saya menangis.
Saya rasa saya tahu kenapa saya menangis.
Saya rasa saya tahu kenapa saya menangis.

My FS...

My Foreign Soul...

I wanna scream ur name.
I wanna run the track.
I wanna kiss the pain.
I wanna crash the shields-up.
I wanna step up boundaries.
I wanna u to get me outta here.
I wanna nothing.. But u...

:')

MD'A.

U will never know. How it feels to see ur mail and all of the sudden, I'm cryin like a kiddos-do. I got one to be loved. How good u are. Are we just separated by space and time. I don't think so.
I just felt how close u in. How amazing this kind of stuff. Will it seems like a role of romantic stories.
But then again, blame me for everything that I've been through. Roughest times. Accuse me with no mercy cuz all pain that caused is by me.
Cuz maybe u just don't know how precious u are and what u did to me. Cuz u just play this life as same as well with me.
I won't stop this.
U said u'll stay.
For my god's sake, I want u to know how I love u...,

:'''(

Dearly god, my only god.. Let me shouted as loud as I could..
What people said about sanity pattern, I can't find them. Why things are getting even harder.
It's been too long for me, crawled in clift where I will never pass it through.
I can't recognise myself. I just cried too many times. And time won't heal me.
I'm done trusting. I don't know what I belong.
I cant completely compete this..

All pains, all hurts, all tears, all broken hearted,
All my life. With all I am.

Sabtu, 10 Juli 2010

Jumat, 09 Juli 2010

God. My Foreign Soul.

Indah. Aku sampai kehabisan kata-kata, Tuhan.
Terlalu indah, dan sekarang aku ketakutan. Dia nyata, kerangka asli dari apa yang aku mau.
Tapi nyeri ditampar kenyataan ternyata lebih nikmat. Aku akhirnya bisa menangis lagi.

Tuhan, aku rasa akan lebih berat menjadi dewasa. Maksudku, semua perasaan hanya bisa dipendam, ditahan di dalam dada, karena tidak akan mungkin menangis meraung-raung di depan orang banyak.
Ya ya ya, mungkin karena hal itulah, banyak manusia dewasa yang kehilangan keseimbangan jiwanya.

Entahlah, aku berbicara apa.

Untuk dia, Foreign Soul. I want you to stay.

Minggu, 20 Juni 2010

welcome, babygirl..

Mengapa setiap bayi menangis ketika tepat keluar dari rahim ibunya adalah (katanya) karena sebenarnya ia takut dan menangis adalah tanda yang hanya bisa ia beri.
Takut kepada hari-hari mendatang yang tak akan seindah yang ia bayangkan.
Tapi percayalah, hidup tidak se-mengerikan itu.
Masih ada tawa dan kebahagiaan.
Percaya saja.

God, Mother Earth, Universe will love you, Cleo.

Just...

Welcome..

Sabtu, 19 Juni 2010

maybe this is my time.

Saya BERHARAP, MENGINGINKAN, MAUNYA, INGINNYA, hal bodoh yang tadi saya lakukan adalah hal terakhir.
Saya sudah cukup berteriak ditutupi bantal kepala, saya sudah cukup menangis sampai nafas ini rasanya sudah sampai di leher.
Saya sudah cukup merasa dibodohi perasaan sendiri, yang masih sampai tadipun masih berharap dia akan kembali.
Saya sudah cukup dipermainkan masa sembilan bulan yang sudah lama berlalu.
Sudah, verine..

Salam dari sahabat saya untuk kamu.
Dia berterima kasih, bahwa semenjak ada kamu, saya berubah total menjadi manusia yang lebih dewasa dan bijaksana.
Terima kasih, untuk sembilan bulan yang baik.
Terima kasih.

Ps: terus menerus memikirkan kamu hanya membuat saya jadi kurang waras.
IT'S....

F U CK
Y O U
A N D
Y O U R
L I F E...
u must be happy now, with that fucking life and those fucking girls.

all i know is am cryin like hell. for me.
betapa menyedihkannya gue, sampai2 gue malu sama diri sendiri.

im cryin.
inside and out.

Jumat, 18 Juni 2010

tidak bisa!

Tidak bisa!
Semuanya adalah tentang dia. Tentang kita. Semuanya mempermainkan perasaan saya.
Saya mau jujur.
Saya cinta dia.
Setiap detik ia ada dan datang.
Tidak bisa!
Saya tidak bisa membohongi hati nurani.
Tuhan, saya tidak bisa!
Saya butuh dirinya!
Ini menyiksa saya!
Saya mau dirinya!
Saya menangis lagi!
Saya benci!

Untuk kamu, Jujo!

Selasa, 15 Juni 2010

hah? nikah?

Saya merasa malam ini akan sangat sepadan dengan istirahat setelah hari yang panjang dan melelahkan. Tapi... Lagi-lagi. Maaf jika selama ini saya selalu mencoba menutupinya. Tapi kali ini sangat mengganggu. Perkara karma dan pernikahan.
Apa mereka, manusia-manusia yang akan menikah (resmi. Ya iyalah, namanya juga nikah!) sudah tidak berpikir lagi tentang apa yang telah mereka lakukan disaat single, segala salah dan dosa, akan memberi (sedikit banyak) dampak dalam kehidupan pernikahannya.
Bagaimana tidak mengerikan.
Di samping semua sudut pandang anak-anak sok dewasa (saya juga) yang bolak-balik bilang 'nikah cuma untuk melegalkan sex', memang saya punya ketakutan tersendiri.

Lagipula, benar juga kalau orang bilang 'pernikahan itu hanya kebahagiaan dalam satu hari.'
Hah? Satu hari? Di mana-mana gedung pernikahan paling lama disewa orang cuma untuk beberapa jam.
Semua orang yang datang cuma melihat bahagianya saja.
Keadaan esok hari? Mana ada yang mau tahu dan benar-benar tahu.

Jadi, pernikahan adalah 3 jam dalam hidup dengan gaun pengantin dan high heels.
Selebihnya?
Saya bahkan tak bisa membayangkannya.
Atau mungkin belum mau ya.

Dan lagi, apa kabar dengan kesalahan kita di masa kemarin dan karmanya datang di masa berumahtangga.
Aduuuuh.

Minggu, 13 Juni 2010

kantuk

Ampun. Kantuk ini akan masuk museum rekor indonesia. Fenomenal sekali. Saya bahkan hampir menyerah pada waktu tidur yang (saya rasa) cukup-cukup saja sih sepertinya. Entah apa yang salah.
Apa yang akan saya ketik di sini ya.
Oh ya, saya akan bergerak dari sekarang.
Dia bukan milik saya.
Bukan kepunyaan saya.
Dia adalah dia.
Dan dia tidak mau memiliki saya.

Saya harus yakini, saya pasti bisa bertahan.

Sabtu, 12 Juni 2010

edge of desire

Sekarang. Teh di depanku kubiarkan menguap dan mendinginkan dirinya sendiri. Aku berkutat pada asap, kata-kata yang penuh di kepalaku, dan beberapa lagu yang masuk langsung ke hati ini. Rasanya aku hampir menyerah. Sedari tadi, aku membiarkan mataku basah berkaca-kaca. Aku tak sanggup. Setiap kata, setiap apapun itu, selalu membuatnya kembali ke dalam memori.
Baru aku buka dan melihat dengan jelas.
Kata-katanya.
"...yas ot tahw onnud"
Aku biarkan kamu dengan tidak adanya persediaan ucapan. Karena aku juga. Aku berantakan.
Atau mungkin kadang tidak dibutuhkan kata-kata untuk memperbaiki hal rusak. Atau apa?

Jam 4 subuh tadi.
Aku terbangun dengan televisi yang memandangiku, lama sekali. Entah dari kapan ia melakukan hal kriminal itu.
Aku melihat ke arah ponselku dan memegangnya. Menekan tombol-tombol putih dan 'clap', terpampang kata-kata itu.
Seketika aku siap menangis. Yang aku ingat, kutarik selimut biruku sampai menenggelamkan badanku. Aku serasa lari mencari persembunyian dari badai katrina.
Masih menggenggam ponselku dan 'clap'. Hidupku mati.

Banyak hal berputar. Aku mau teriak, aku mau menangis, aku mau muntah darah, aku mau berbaring dan meneriakkan namanya, aku mau berlari, aku mau dihempas dari muka dunia, aku mau berteriak, aku mau berteriak. Aku hanya mau berteriak.
Tapi toh aku hanya diam. Aku menyesap kata-kata terakhirnya yang seperti pelari melihat ke arah tulisan 'finish' di depan matanya, tapi ia hanya diam.
Aku kacau.

Dulu, kamu tidak perlu bicara sepatah kata pun dan semua baik-baik saja. Karena ada kamu.

Sekarang, air mataku siap jatuh. Aku tahan sekuat tenaga. Aku tak mau orang lain melihatku lemah.

Sekarang, aku berpura-pura menikmati lagu di telingaku dan sedikit menggoyangkan kepalaku.
Tidak. Aku mau menangis lagi...

Aku selesai. Aku mengkerut seperti kurcaci.
Aku belum mau selesai.
Tapi kamu menginginkannya. Begitu menginginkannya.
Kamu selalu begitu.
Datang dan membunuhku.

Aku menangis lagi..
Untuk yang kesekian kali hari ini.
Aku mau ini yang terakhir.
Aku selesai.

Es-e-el-e-es-a-i.

Aku harus berhenti menangis...

Jumat, 11 Juni 2010

:''((

Tuhan, kenapa sekarang aku menjadi lebih sakit dari biasanya. Aku secara perlahan dibunuh diam-diam, ditikam oleh waktu dan kesunyian.
Dan kamu..
Kadang kita tidak perlu mengatakan apa-apa untuk membuat hal menjadi lebih baik.
Tuhan, hatiku terburai. Berantakan.
Tuhan, aku benar tersesat. Aku tidak tahu apa saja yang dapat menyelamatkan jiwaku. Aku tenggelam dalam rasa sakit yang menurunkan level kemanusiaanku ke kemunduran itu sendiri.
Dan dia..
Aku bukanlah bentuk abstrak kematianmu. Dan perasaanku.
Tuhan, tolong beri aku sedikit waktu. Dan garansi bahwa aku bisa melewatinya.
Aku dibunuh oleh waktu.

Rabu, 09 Juni 2010

Gemintang

Aku tak tahu aku ini siapa. Tuhan, yang aku tahu hanyalah aku menginginkannya. Kasarnya, aku mau dirinya, aku bahkan merombak total diriku untuknya. Aku ingin dia, tuhan... Ingin sekali, memberi semua dan menerima. Dan diterima.


Gemintang
Awali indahnya cerita
Melantunkan rasa
Nyanyikan
Denting nada dan senyuman
Menghadirkan cinta

Resahku menepi indahku bersemi
Mengingat utuh bayangmu

Hatiku mengucap kata merindukanmu
Laksana nyata manis nuansa
Dan jika gemintang tiada lagi melagu
Kisahku yang mencinta dirimu
Kan selalu abadi

Rembulan
Temani indah malam ini
Menyatukan asa
Melukiskan
Dekap hangat yang kau beri
Mengartikan kita

Gemintang nyanyikan
Rembulan lukiskan

(Gemintang-Andien)

Selamat malam, sayang...

Selasa, 08 Juni 2010

Cantik

Hari ini terbangun dengan sangat kacau. Menangis dan mengutuk. Dia.
Kata yg pertama keluar, yang diiringi air mata hanyalah 'anjing'.
Anjing!

........

Wooh. Belasan hari berlalu tanpa mengadu jari di keyboard plastik pintar ini.
Saya ditampar keadaan, habis-habisan. Ia kelihatannya marah sekali sampai-sampai saya hanya tertunduk dan tenggelam dalam pikiran saya sendiri.
Banyak hal yang datang. Entah, saya malas memberi kategori 'baik dan buruk' lagi. Malas, las, las, las.
Yang pasti saya baik-baik saja. Selalu kelelahan, dengan alasan apapun itu. Saya berdoa (dan terjawab).
Saya masih tetap bolak-balik tangerang-sudirman-tangerang. Saya sempat kehilangan diri saya. Jujur, kemarin malam.
Tapi ya sekarang, baik-baik lah.
Btw, masih ada jelas di benak saya bahwa ternyata seorang arswendo bisa membunuh saya, jiwa saya, dan membangunkan karangan saya dari kubur.
Terpatri.

Selamat malam.

Sabtu, 22 Mei 2010

ia bukan saya

Saya sempat memandanginya lama. Gambar dirinya di layar kaca perangkat elektronik saya. Saya melihatnya detil walaupun harus sedikit memicingkan mata karena ada beberapa wajah yang tak jelas. Ternyata lebih banyak wajah-wajah keluarga besarnya. Hidupnya bahagia, ibu yang cantik, ayah yang (sepertinya) berwibawa, adik-adik yang terlihat jelas sangat akrab dengannya. Sempurna. Sekarang ia memiliki segalanya yang mana manusia lain selalu memimpikannya. Sempurna.

Tapi ia bukan saya.

Jumat, 21 Mei 2010

Hari ini daya, tenaga, hasrat hilang semua digantikan rasa lelah yang teramat parah dan kantuk luar biasa. Perjuangan saya atas beberapa minggu yang menguras tenaga dan pelatihan mental memang sudah berakhir. Tepatnya semalam. Dan saat ini, di detik ini, saya merasa kerdil sekali karena kelelahan.
Semalam memang fantastis walaupun saya tidak tampil sempurna. Tapi apapun itu, saya mensyukurinya sebagai berkat yang telah tuhan berikan di dalam hidup ini.

Minggu, 16 Mei 2010

Surat Cinta untuk... (tetap!) tuhan...

Tuhan...
Sepertinya baru bulan kemarin. Baru saja. Aku terseok-seok melawan arah dan sakit hati. Aku pikir akan berhenti setelah fase damai yang sempat ada. Tapi sekarang aku sekarat lagi.
Boleh bilang bahwa aku membenci manusia-manusia sialan itu? Yang menyalahi aturanmu dan membuatku merasa kerdil?
Mereka tolol sekali. Lihat dan aku benar menjadi monster kecil sialan yang siap dibenci oleh semua warga.
Tapi, tuhan...
Aku benci kompetishit itu.
Sungguh!

Dengan segala cinta padamu dan benci untuk mereka,
Yours.

Rabu, 05 Mei 2010

d e a t h

Baru beberapa detik yang lalu rasanya saya sedang berdiri di pinggir jalan, bersiap ke kampus, dan mobil iring-iringan itu lewat tepat di depan mata saya.
Mobil iring-iringan jenazah. Beserta para keluarga, atribut-atribut, dan para aparat yang sedia mengawal.
Selintas saya melihat keluarga yang duduk di dalamnya. Tapi mereka masih bisa saya temui, kecuali seorang wanita baik hati yang terbujur kaku di dalam peti kayu, di dalam mobil jenazah itu. Yang paling akhir. Terakhir.

Saya melihatnya sampai hilang di tikungan jalanan besar. Ini benar-benar yang terakhir.

Saya...
Meyakini bahwa alam memberi kita nyawa dan tanda-tanda. Entah apa itu sense of death, jaraknya sangat dekat dengan kita. Dan, parahnya saya merasa bisa merasakannya.
Siapapun manusia-nya.
Tapi yang saya percaya juga ialah, mungkin semua orang bisa merasakannya karena akan ada perbedaan antara hati dan otak. Mungkin ini yang mereka bilang 'pertanda'.

Saya...
Ketika melihat tante saya, sebelum peti kayu yang kaku itu ditutup, merasa tenggelam dalam rasa yang sukar diberi nama. Karena beberapa tahun lalu, ketika nenek dan kakek saya meninggal di rumah, otomatis cucu-cucu dewasa mereka yang berjumlah 4 orang-lah yang mengambil alih tugas-tugas tradisi kematian.
Apapun itu, saya trauma.
Beban moril yang ditanggung harus dengan cerdas, diseimbangkan dengan kesadaran penuh.

Saya...
Tidak pernah takut sama yang namanya 'kematian' itu sendiri.