Sabtu, 19 Desember 2009

Dosa.

Aku melihatnya merangkak menyusuri waktu.
Di liku terdepannya, ku hampiri ia yang berselimut angin kelam.
Nah, aku mencoba membuainya!
Dengan hasrat tertahan yang orang-orang bilang sebagai 'nafsu'.
Yang palsu. Yang asu!
Biarkan akulah yang tertawa, memendam kikik-kikik kecil di lubuk hati.
Biarlah tak ada yang mengerti..
Dengan tatapan kosong menggoda yang sulitnya minta ampun!
Ah Ah Ah, tertawa lagi, menanti si kekasih di perjalanan akil baligh.
Aha, aku menarik lekuk di bibir dengan cantik, mencibir dosa bawaan dari rahim.

Sabtu, 05 Desember 2009

Dasar.

Apa arti hidup?

Lebih dalam dari yang kau kira.

Apa arti cinta?

Lebih sakit dari yang kau rasa.

Apa arti sakit?

Lebih indah dari yang kau bawa.

Apa arti sahabat?

Lebih awam dari yang kau jaga.

Apa arti air mata?

Lebih manis dari yang kau ingat.

Apa arti dusta?

Lebih hangat dari yang kau rengkuh.

Apa arti nyawa?

Lebih dangkal dari yang kau timba.

Apa arti kau?

Lebih pantas dari yang kau pikir.

Apa arti aku?

Lebih parau dari yang kusuarakan.

LUCKYSTINVERINADIMULIA

Aku.

Aku butuh mendiamkan diriku, yang melonjak-lonjak seperti figur baru.

Aku akan menyapa hela nafasnya yang tertegun tak berasa.

Menyapu pandang ke seluruh penjuru, dalam diam.

Di dalam relung aku bertanya, tanpa ada penyesalan.

Di dalam tanya, aku berpagut dalam alam, menyatu dengan angin.

Menyentuh gejolak yang kurasa akan meledak dalam detik.

Kukecup rasa yang melayang bebas di dunia.

Menenggak semua hasrat yang tak disangka dapat melentingkan dirinya dalam kabut asa.

Aku siap untuk terbang, ke seluruh bagian bumi yang dibilang telah terbagi.

Aku siap untuk berlari, mencari keindahan di jiwa yang sesungguhnya.

Aku siap untuk melayang, dan bersiap meringankan badan ke dalam rasa indah.

Aku siap untuk berjalan bersamanya, memandang dunia dari sisi lain angan.

Aku siap untuk terjatuh, menghempas bumi, di saat aku terbangun dari mimpi.