Sabtu, 22 Oktober 2011

Tuhan, aku rasa ketakutanku tidak akan pernah luntur. Aku merasa ini semua membuatku terasing dan terpuruk.

Dan aku hanya bisa bicara padamu. Aku menyedihkan.

Tuhan, apa aku minta terlalu banyak...

Dan tuhan, jangan biarkan hal-hal buruk menimpaku lagi...

Selasa, 18 Oktober 2011

Hati saya bergeming. Entah apa namanya ini. Apa yang ia sebut sebagai takdir membawa saya terjatuh dan parahnya, lebih dalam lagi.

Apa yang saya mau dan apa yang saya ingin hanyalah rasa tenang.
Dan nyatanya tak akan pernah jadi mutlak milik saya.

...

Banyak orang yang berakhir karena merasa kehilangan dirinya.
Saya belum siap lagi.
Atau sudah, saya pun kurang paham.

Dan tiba-tiba saya percaya bahwa tujuan kami sama.
Atau berbeda, saya pun kurang mengerti.

Pelajaran yang saya petik dari beberapa hari terakhir adalah ketika kita tidak ungkap apa alasan yang sebenar-benarnya, yang padahal kita sudah tahu jawabannya, saya hanya mau menjawabnya : "Kamu tahu kenapa..."

Kali ini. Sekali lagi. Saya pergi bergegas meninggalkan kotak kosong bernama 'Judul'.
Belakangan, saya tidak berhenti bermimpi. Tapi disetiap mimpinya, semua hal terasa terlalu nyata. Saya tahu bagaimana rasanya jika mimpi saya menyedihkan sekalipun, saya bisa merasakan setiap sel di tubuh ini. Saya tertawa lepas.

Dan baru beberapa menit yang lalu, saya terhenyak.

Dan mulai menyadari...

Tempat tidur itu.
Kamar mandinya.
Setiap jengkal di ubin yang dilewati.
Foto-foto yang tersembunyi.
Kenangan yang membuat saya mati.
Memori yang membuat saya nyeri.

Itu semua menjadi semakin nyata.



"There's a boy I know... And he loves her so... I'm not that girl... He could be that boy... But I'm not that girl..."

Rabu, 05 Oktober 2011

Benar adalah benar

Ada terakhir yang tidak akan pernah jadi akhir. Ada awalnya yang tidak akan pernah jadi awal. Di mana semua tanya berkumpul jadi satu.

Kadang hati digenggam masa yang entah kapan akan lepas, seraya mata menguapkan linangannya. Yang menunggu untuk dihapuskan dari dunia.

Benar adalah benar.
Dan ketika salah yang membentang benang kebenaran, di atas segalanya, aku kandas dalam malam.

Benar adalah benar.
Dan ketika hati tertuju pada lelah, di batas kata yang digumamkan seraya tak bernoda, ia akan menjerang karang.

Benar adalah benar.
Dan ketika tabir kita telah terbuka dan disangkal oleh mereka, kita terusik oleh sepi.

Benar adalah benar.

Untuk L.V.D