Minggu, 28 November 2010

Hey D

Saya terlalu sering merasa kesepian. Kesepian yang teramat parah. Bahkan kehadiran orang-orangpun tidak dapat menghalau kekosongan saya.
Tapi ya itu dia, memang ada saja. Ada saja hal yang harusnya bisa disyukuri karena betapa kesepiannya saya ini, selalu ada orang yang datang (walaupun mereka pergi lagi).
Saya coba ingat-ingat percakapan yang baru terjadi via telepon dengan D.
Saya : Apa kabar si 'xx'? (Pacarnya)
D : Gak tahu, sudah lama gak contact.
......... (Hening)
D : Gue cuma berharap bisa sama lo...
......... (Hening lebih dahsyat)
D : Berharap boleh kan...
Saya : He eh... (Sok santai)

Dengan dia, semua kebetulan jadi betulan.
Contoh, masih via telepon.
D : Lagi ngapain?
Saya : Makan 'xxx' (salah satu merek cokelat)
D : Hati-hati expired.
Saya : (Dalam hati) What the fuck how did u feel the way I feel. (Saya juga merasa cokelat itu belum expired tapi sudah expired)

Selalu seperti itu.
Dia tidak pernah marah.
Saya : D, tahu tidak apa yang gue suka dari lo?
D : What?
Saya : Lo gak pernah marah sama gue...

Atau...
Saya : D, gue mau minta maaf.
D : Maaf apa?
Saya : Ya minta maaf, kalau selama ini mulut gue kasar banget sama lo.
D : Hehe, terbukti kan cuma gue yang bisa (saya lupa) *menerima\menahan* semua tentang lo...
Saya : (Tersenyum)

Dan segenting apapun.
Saya : D, mau cerita dong. Gawat nih.
D : Apa?
Saya : Ada yang lagi dekat sama gue, si 'itu', kerjaannya 'ini'. Orangnya 'begitu', jadinya 'begini'. Gue harus apa ya...
D : Gak! Bilang aja gak. Bilang aja lo udah dimiliki orang lain.
Saya : Lah, kenyataannya aja memang gue gak dimiliki siapa-siapa!
D : Udah, pokoknya bilang aja lo udah ada yang punya.
Saya : Iya. (Coba mengerti)

Saya pernah menangis ketika tiba-tiba D telepon.
Dan apapun, panggilan paling tolol untuk saya adalah 'Beiby'. Tidak kurang dan tidak lebih.
Sering tanya 'kapan pulang' dan tidak lupa bilang 'hati-hati'.
Telepon dan pembicaraan yang panjang...

Cukup rasa sepi untuk hari ini.

Sabtu, 27 November 2010

Coba saya jujur sedikit. Tapi sedikit. Mungkin saya jatuh hati. Atau apa ya. Ya, saya jatuh hati. Padanya.
Tidak perlu sebut merek. Atau susunan konsonan plus vokal. Dengan ini saya nyatakan, semua tak bisa seindah harapan saya.
Waktunya, kehadirannya, wujudnya, dan hanya dia.
Wajahnya, matanya, jari-jarinya, lekuk punggungnya, jiwanya, nyawanya.
Tapi (tapi lagi), dapatkah saya menyentuhnya. Mimpi dua jam itu mengganggu sekali. Pikiran saya berputar. Saya mau bukan dia. Saya mau dia.
Di sekitar saya, di sini, di sisi saya. Tapi semua hal jadi blur dan absurd. Saya mau dia. Dengan semua keindahan yang menempel di dirinya. Yang jauh dari ekspektasi saya sebagai manusia.
Lingkup baru itu terlalu indah tapi juga dini. Kerdil rasanya karena saya juga merasa terlalu cepat.
Kamu berpikir apa?
Saya mau yakin. Tapi mengapa sulit sekali. Rasanya saya butuh berdoa dan terlelap.

Hai, hujan, selamat malam. Datang lagi ya, mampir ke depan rumahku.

Dengan cinta,
Aku.

Jumat, 26 November 2010

Sepertinya saya sudah mulai menemukan apa yang menjadi titik permasalahannya. Saya tidak bisa percaya kepada orang lain. Semakin hari semakin berat. Dan itu juga terjadi padanya juga kan. Tapi saya tidak mau peduli kecuali apa yang belum beres dan ada di dalam diri saya.
Seperti halnya hubungan. Saya paling tidak bisa percaya so lebih baik tidak berhubungan daripada hanya berpura-pura.
Walaupun saya jatuh hati. Walaupun rasanya mau meledak. Tapi saya tidak mau cari masalah.

Eh eh eh, sepertinya saya stop cari masalah. Si ini itu ina inu.

Kamis, 25 November 2010

Ya ampun. Siapa yang pernah punya teman macam saya punya teman. Ayo ngaku. Tidak lagi-lagi saya berada di lingkaran setan. Yaaa dia yang setan. Luar biasa biadabnya. Jangan sampai ya.
Saya sudah kehabisan kata-kata tentang betapa jahat dan jahanamnya manusia yang satu itu. Ada apa. Ada apa dengan mukanya.

Jumat, 19 November 2010

tuhan...

Tuhan... Gue gak tau isi kepala orang-orang tuh apa... Kenapa pada jahat dan ribet banget sih. Capek, tuhan...
Gue mau nangis banget.
Apa sih... Terlalu excited atau bagaimana... And I hate 'that' stupid way the most. Dan apa sih... Ini jam berapa...
Kenapa gak ada yang ngerti sih...
Tuhan...

Minggu, 14 November 2010

Dear Mikey

Setiap berkomunikasi yang paling hanya sepatah dua patah kata seperti 'hw r u - I'm good' dengan Mikey ya selalu begitu. Tapi kali tadi saya sedikit tertegun. Apa itu yang namanya inside feeling? Kalau iya, saya tidak bisa membayangkan dengan berapa manusia, saya menjalin inside feeling.
Setiap kali ada kesempatan, dia masih meluangkan waktu menanyakan mum, sisters, dad. Acapkali. Dan tadi, lagi-lagi, kata-katanya mengalir kembali.
Kapan holidays, kapan saya bisa beli tix untuk kamu, dan masih banyak 'kapan' yang lainnya. Saya bersyukur ternyata hubungan masa lalu bisa membawa saya sampai ke sebuah harapan kecil. Yang sebenarnya, tinggal menunggu saya berkata 'iya', dan semuanya terkabul.
Tapi hidup saya rasanya lebih dari itu. Banyak pertimbangan, banyak hal yang harusnya dipikirkan selain pergi mendadak ke negara lain. Hidup saya lebih mahal daripada itu. Di samping faktor kuliah, saya secara personal, dan perintilan lainnya. Tapi di atas semuanya, mental saya.
Dia memang dikejar umur untuk menikah dan punya anak. Tapi saya, kebalikkan dari sisi mata uangnya.
Saya masih bersyukur merasa dihargai. Tapi ini masalah hidup, bukan lust dan label.
Kalau mau dipikir jauh, harusnya saya bisa sedikit bangga dengan sistem politik yang dianut keluarga internal saya, walaupun hidup kami sangat sederhana (ini harus dijelaskan lebih lanjut agar tidak terjadi salah paham), tapi memang kami tidak mengutamakan kebahagiaan modal dari orang lain selama masih bisa menciptakan kebahagiaan itu sendiri walaupun harus merangkak.
Saya tahu dia punya semuanya. Saya sudah bilang, dia hanya tinggal jentik-jentik jari maka semuanya bisa jadi ladang emas. Tapi lagi-lagi. Saya maunya hidup saya bisa lebih dari itu.
Toh kalau saya tidak bahagia juga, untuk apa. Terlebih jika ingat track record-nya yang amburadul berantakan acak-acakkan. Rasanya belum mau atau bahkan tidak sama sekali ya.
Dan saya tidak mau hubungan baik kami jadi putus hanya karena hal sepele. Makanya saya berusaha tak mengacuhkan dia.
Saya butuh bicara. Mungkin dengan diri saya saja.

Dear Mikey, I miss you.

Sabtu, 13 November 2010

Oh my god, gue butuh tertawa dan mengingatkan betapa menjijikkannya lo. Dan ya ampun, di mana sih letak kewarasan lo. Gak pernah mau kalah. And yes it's true, lo itu manusia murahan. Hahahahahahaha...
Sumpah sumpah sumpah lo mati aja deh ah, gak guna juga lo hidup. Apalagi dekat-dekat gue.
Dan lo yang harusnya setiap hari bangun dan ngaca, dan mengingatkan diri lo sendiri. Lo hancur.

nite, tuhan...

Tuhan, mungkin yang aku perlukan adalah a lil and tiny romance (cuz I'm not sure about love). Sedikit romance dengan sedikit ciuman dan sentuhan. Too bad huh.
Rasanya sendiri itu memang menyakitkan. Walau kadang aku begitu mendalami dan menikmati. Tapi perasaan macam 'want a romance' juga tidak bisa bohong. Aku bisa sampai begitu marahnya karena janji hanya janji. Dan dengan mudahnya kata-kata 'I fuck human not a robot' keluar begitu saja.
Ya aku kecewa. Totally. Dan ya aku sadar tidak boleh egois dengan mendahulukan kepentingan diri sendiri (seperti pekerjaan 2 manusia sialan itu).
Tapi sendiri itu benar-benar memuakkan. Kapan fenomena hidup seperti 'itu' bisa berhenti. Karena jutaan kali sudah ku katakan bahwa semuanya tidak akan berhasil. Tidak akan pernah menjadi seperti apa yang aku inginkan. Karena...
Tuhan, aku sudah bilang, aku benci sekali umurku.
Tuhan, aku tidur ya. Semoga besok romance yang aku inginkan sudah ada di depan pintu kamarku dan berkata 'let's make this thing worked out'.
Nite, tuhan.

stop

Stop ada di dekat gue. Stop paksa gue. Stop interupsi kata-kata gue. Stop mimik muka lo yang kelihatan seperti setan. Stop merasa paling hebat. Stop semua hal. I hate you. Gue benci sama lo lebih dari apapun di dunia ini.
Tuhan, gue depresi banget. Semua hal membuat gue depresi. Yang paling parah adalah orang-orang di sekitar gue.
Dan dia, ya dia. Kenapa gue harus selalu ketemu sama manusia macam begitu sih. Dari dulu sampai sekarang. Yang membuat gue muak adalah muka-nya, gaya ngomongnya, dan semua hal yang menempel di dirinya.
Tuhan, please buat dia mati aja dong... Please...

Jumat, 12 November 2010

be in my shoe

Why shud everything need to be u, shud about u and ur fascinating 'life'. I'm sure no one cares, even worst me. U know, sometimes gue cuma mau bunuh lo, cuz lo gak memberi manfaat apa2 untuk hidup gue. Kadang juga gue jijik banget sama lo, cuz maybe u thot that u are the only best the world got. Shame on u, its true. I have some revenge with u. With no anger and emotion. U shud look up to ur fucking self and realise that ure not that good for me, for anybody else, and for world surely.
Yes u, man. I don't like to be around u, near, close by with u. It seems bother me as well. I shud avoid u for god's sake. U are not the smartest person in this earth oh come on. Clearer. Got it. Just be in my shoe.
Just be in my shoe.
BE IN MY SHOE, FUCKER.

This one is for u.

Senin, 08 November 2010

nyampah lagi. spam. spam.

I don't think that gue akan pacaran, mempunyai pacar, dijadikan pacar, menjadi pacar seseorang atau beberapa orang dalam waktu yang bersamaan, memacari orang pun juga tidak. Aduh... Gak deh, enggakkkkk...
Coba lihat sekarang. Betapa immature, gak smart, dan gak sesuai harapan sama sekali. Degh! Dan juga... 'Amateur'-nya itu... Benar2 buat gue meringis.
Itu sih parah. Ada yang bilang insting gue hilang. Gak koq, tapi sejujurnya, gue cuma butuh omongan yang lebih edukatif. Gue kangen banget dengan pembahasan politik, agama, dan hidup. Dan bukan cuma sampah-sampahan, cekakak cekikik yang gak jelas.
Oh please god, gimme bak my ability with the rite mates. Makin lama jadi tambah tolol. Please mau topik pembahasan yang lebih berbobot dan punya value.
Balik lagi ke pacaran.
Sorry. But not now, I guess.

Kamis, 04 November 2010

hei, gerry. kamu pasti lagi siap-siap flight bak. dan aku menangis lagi. aku banyak berpikir apa ini cinta. tapi aku paksa bahwa sebenarnya ini bukan. aku paling gak suka memaksa apa yang aku mau, apalagi yang kamu mau. kita berdua adalah satu kepala, satu pikiran. perbedaannya hanya ada pada letak kejujurannya. aku cinta kamu. aku benci kamu harus balik lagi ke sana, aku benci diri aku yang cuma bisa nangis tanpa berbuat apa-apa. aku benci kita. aku cinta kamu.

Rabu, 03 November 2010

Lo tuh harusnya ngaca siapa lo, cuma tukang maksa yang gak lebih dari manusia sialan. Paling bisa ya lo buat semua kehendak lo jadi aplikasi nyata dihari-hari gue. Lo tuh harusnya mati. Mati semati-matinya. Dan cuma gue yang bakal buat lo mati. Pelan-pelan.

Dan gue muak ada di negara sialan ini, dengan manusia-manusia yang gak kalah sialan, semua yang serba sialan. Hey, thanks.

Dan lo, lo itu cuma S1 yang sekarang cuma jadi pengamenb. Berasa pintar lo. Padahal semua omongan sialan lo tuh cuma sampah.

Lo, perempuan paling palsu yang pernah ada di hidup gue. What? U love that sex and now u cud enjoy 'em.

Dan sekarang lo, puas banget lo pake terus tinggal pergi. Don't be that fuckthuff. U told me what karma is. Kalau cuma buat nge-sex sama anak kuliahan aja sih gue rasa lo bisa bayar kan ya. Jadi gak perlu pakai embel-embel panggil sayang.

LO SEMUA TUH CUMA SAMPAH.

ANJING.

Ps: gue gak pernah bermimpi untuk punya masa depan dengan kalian semua. Trust me.
Lo tuh harusnya ngaca siapa lo, cuma tukang maksa yang gak lebih dari manusia sialan. Paling bisa ya lo buat semua kehendak lo jadi aplikasi nyata dihari-hari gue. Lo tuh harusnya mati. Mati semati-matinya. Dan cuma gue yang bakal buat lo mati. Pelan-pelan.

Dan gue muak ada di negara sialan ini, dengan manusia-manusia yang gak kalah sialan, semua yang serba sialan. Hey, thanks.

Dan lo, lo itu cuma S1 yang sekarang cuma jadi pengamenb. Berasa pintar lo. Padahal semua omongan sialan lo tuh cuma sampah.

Lo, perempuan paling palsu yang pernah ada di hidup gue. What? U love that sex and now u cud enjoy 'em.

Dan sekarang lo, puas banget lo pake terus tinggal pergi. Don't be that fuckthuff. U told me what karma is. Kalau cuma buat nge-sex sama anak kuliahan aja sih gue rasa lo bisa bayar kan ya. Jadi gak perlu pakai embel-embel panggil sayang.

LO SEMUA TUH CUMA SAMPAH.

ANJING.

Selasa, 02 November 2010

Saya mau mengerti apa rasanya tidak bisa bersama-sama lagi. Dan sayapun menolaknya. Agar saya mengerti. Arti hubungan kami harusnya punya standard lebih tinggi ketimbang hanya sikap sinis dan childish.
Karena pertemuan dua minggu lalu hanya menyisakan perih atas apa yang pernah ada dan terjadi. Kendaraan umum, menu makanan, tradisi, cinema, atau apalah itu, yang saya sendiripun yakin bahwa kami sudah tidak mungkin bersama.
Saya berhenti bertanya, berhenti mengambil kesimpulan sendiri, berhenti bertengkar, dan berhenti menangis.





Dan saya berlalu.