Sabtu, 19 Desember 2009

Dosa.

Aku melihatnya merangkak menyusuri waktu.
Di liku terdepannya, ku hampiri ia yang berselimut angin kelam.
Nah, aku mencoba membuainya!
Dengan hasrat tertahan yang orang-orang bilang sebagai 'nafsu'.
Yang palsu. Yang asu!
Biarkan akulah yang tertawa, memendam kikik-kikik kecil di lubuk hati.
Biarlah tak ada yang mengerti..
Dengan tatapan kosong menggoda yang sulitnya minta ampun!
Ah Ah Ah, tertawa lagi, menanti si kekasih di perjalanan akil baligh.
Aha, aku menarik lekuk di bibir dengan cantik, mencibir dosa bawaan dari rahim.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar