Senin, 30 Agustus 2010

That Is Y I'm Scared of Marriag*

Sebenarnya sih banyak. Misalnya : kehidupan keluarga gue yaa... Terlalu standard, di bawah malahan. Kami tidak cukup romantis untuk saling mengungkapkan rasa saling memiliki. Dan ketidaklengkapan mungkin adalah salah satu faktornya. Selanjutnya, ya karena gue sering dealing with person who involved into that institution dan semua (cetak tebal, garis bawahi!) Semua tidak pernah merasa total bahagia. Even my Mum. She told me few shits. The rest : ya itu tadi, gue kebanyakan bergaul sama manusia yang sudah married sih, jadi kasihan+matirasa=basi.

Contohnya :
"Enaknya 3 bulan pertama, selanjutnya ketahuan semua borok-boroknya."
"Kata siapa married itu enak?"---> Sudah tahu gak enak, lo masih hajar portal!
Eh lagian gue semakin bingung sama hukum baru pernikahan yang namanya 'akibat-sebab'.

Terus... Mungkin juga karena pengalaman pribadi yang terlalu diamalkan dalam hati. Jadi batu yang mengeras seperti tai.
(Terserah mau pikir apa)
Gue cuma ragu, tentang kapasitas gue sebagai manusia. Gue akan ngerasa lebih secure hanya dengan membahagiakan diri gue sendiri. Yaa.. Walaupun membahagiakan orang lain pahalanya lebih besar, but who cares?
See... Segitu selfish-nya gue. Yes I did.

*And I wish... 10 tahun lagi gue sedang membaca tulisan ini, dengan rasa malu, melihat di samping gue ada buku nikah.
Karena bagaimanapun, gue mau nantinya ada sesosok pria yang bisa sama gue terus sampai mati.

But then again, gue takut sama yang namanya pernikahan.
It scares me.

Lihat aja tulisan yang semakin kacau di atas.
Gue aja masih bingung dan gue gak mau married.

Gue mau bingung selamanya.

Back to *

2 komentar: