Selasa, 15 Juni 2010

hah? nikah?

Saya merasa malam ini akan sangat sepadan dengan istirahat setelah hari yang panjang dan melelahkan. Tapi... Lagi-lagi. Maaf jika selama ini saya selalu mencoba menutupinya. Tapi kali ini sangat mengganggu. Perkara karma dan pernikahan.
Apa mereka, manusia-manusia yang akan menikah (resmi. Ya iyalah, namanya juga nikah!) sudah tidak berpikir lagi tentang apa yang telah mereka lakukan disaat single, segala salah dan dosa, akan memberi (sedikit banyak) dampak dalam kehidupan pernikahannya.
Bagaimana tidak mengerikan.
Di samping semua sudut pandang anak-anak sok dewasa (saya juga) yang bolak-balik bilang 'nikah cuma untuk melegalkan sex', memang saya punya ketakutan tersendiri.

Lagipula, benar juga kalau orang bilang 'pernikahan itu hanya kebahagiaan dalam satu hari.'
Hah? Satu hari? Di mana-mana gedung pernikahan paling lama disewa orang cuma untuk beberapa jam.
Semua orang yang datang cuma melihat bahagianya saja.
Keadaan esok hari? Mana ada yang mau tahu dan benar-benar tahu.

Jadi, pernikahan adalah 3 jam dalam hidup dengan gaun pengantin dan high heels.
Selebihnya?
Saya bahkan tak bisa membayangkannya.
Atau mungkin belum mau ya.

Dan lagi, apa kabar dengan kesalahan kita di masa kemarin dan karmanya datang di masa berumahtangga.
Aduuuuh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar