Minggu, 18 April 2010

adik

Ada adikku.
Setiap melihatnya, aku selalu menangis. Menangisi semuanya. Ayah yang pergi ke tempat yang jauh di sana. Adikku tak mendapat porsi yang seharusnya dia dapatkan. Sehingga kebutuhanpun tak pernah tercipta.
Setiap melihatnya, aku selalu menangis. Ibuku yang kadang bersikap sangat tolol.
Adikku.
Setiap marah padanya, mataku nyalang dan basah.
Setiap marah padanya, hatiku nangis darah.
Setiap marah padanya, hal yang paling kubenci hanyalah diri ini.
Tuhan, satu kebahagiaan untuknya.
Ambil bagianku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar