Minggu, 20 Maret 2011

Pikiran saya berputar di sekitar 'hubungan-pernikahan-komitmen' sejak beberapa hari yang lalu.
Saya memang sok polos, naif, dan pura-pura tidak mau tahu, tapi beberapa waktu belakangan, saya dihadapkan dengan berbagai pilihan yang tidak main-main.
Hidup saya yang awalnya bercanda banget jadi ada di level serius.
Sumpah deh saya benar-benar takut sama yang namanya kawin. Apa perasaan saya nanti ketika harus mengucapkan janji kawin, bangun pagi melihat ada orang lain di samping saya.
Apa yang harus saya lakukan ketika pagi datang? Masak? Saya gak bisa masak, sedikitpun! Kecuali ada yang berniat bunuh diri.
Cuci baju? Saya juga belum mahir! Lalu, saya harus bangun jam berapa? Masak makan malamnya bagaimana? Grocery, apa saja yang harus saya beli? Uang dari mana kalau nanti saya belum bekerja?
Mengepel lantai dan menyapu? Aduh! Syukur-syukur kalau ada pembantu! Bagaimana nego gaji pembantu? Cari di mana sih pembantu itu?
Apa yang harus saya lakukan di siang hari sampai sore? Apa yang harus saya lakukan sebelum tidur? Terus, weekend harus ngapain?
Kalau homesick bagaimana? Nanti saya punya mobil atau tidak buat ke tempat mami? Bagaimana kalau harus tinggal di luar kota atau luar negeri? Bagaimana mengolah uang bulanan? Bagaimana kalau uangnya habis?
Bagaimana kalau nanti bertengkar? Kalau mau keluar, harus pakai baju apa? Bagaimana ketika saya sedang tidak ingin bercinta dan ia memaksa? Bagaimana kalau saya sedang tidak mood ngapa-ngapain?
Bagaimana nanti kalau kami kehabisan uang? Bagaimana kalau nanti dia selingkuh? Atau selalu cek barang-barang pribadi saya? Bagaimana nanti kalau ia meminta punya anak? Argghh!
Bagaimana kalau nanti saya mau nongkrong dengan teman-teman? Kalau kami mau party?
Saya bergidik ngeri sekarang!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar