Saatnya meredam emosi.
Aku menarik nafas dalam-dalam, mencari kenyamanan yang didasari keinginan yang dibuat-buat sendiri. Memang tak ada dia yang melihatku bertransisi, tumbuh menjadi anak gadis yang mengagumkan. Aku mencoba tak menyalahkan, karena menyalahkan hanya akan membuat sesak dijiwa. Aku membawa terlalu banyak harapan yang muluk.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar