Terima kasih, untuk ibu yang tidak pernah mengajarkan saya untuk ucapkan kata 'terima kasih'.
Terima kasih, untuk ayah yang tidak hadir secara nyata dan memberikan sentuhan halus kepada gadisnya ini.
Terima kasih, untuk setiap detik rasa sakit yang saya rasakan.
Terima kasih, untuk para pria 'penipu ulung'.
Terima kasih, untuk air mata darah.
Terima kasih, untuk rasa sakit yang kadang tidak bisa saya kontrol.
Terima kasih, untuk siapa saja, yang datang dan pergi.
Terima kasih, untuk 'dia' yang menghancurkan kredibilitas saya.
Terima kasih, untuk 'dia' yang selalu membuat porsi seorang saya menjadi lebih sedikit.
Terima kasih, untuk para pembenci.
Terima kasih, untuk banyaknya impian yang masih ditunggu dalam dunia nyata.
Terima kasih, untuk manusia pendendam, yang menyimpannya untuk saya.
Terima kasih, untuk setiap ketidakadilan.
Terima kasih, untuk tidak selalu didengarkan.
Terima kasih untuk hidup yang telah menyetubuhi saya.
Terima kasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar