PROLOGUE.
Dear You,
Dear, kenapa aku tidak bisa juga tertidur?
aku merindukanmu, kamu tahu itu.
aku mempermainkan beberapa trik di mana hanya kamu yang tahu bagaimana cara merebut hatiku. dan aku memberi kamu kesempatan untuk itu.
jalani, pahami, dan lihat apa yang akan terjadi untuk kita.
ada kado manis yang sudah kusiapkan di gerbang rumahmu. di pintu hatimu.
apakah itu? jangan terkejut dan terkesima. kalau kamu mampu, ada kado tambahan.
sebenarnya aku malu, rasanya seperti berjingkat-jingkat di tengah keramaian. aku tak mau dirasakan kehadirannya oleh orang lain. jantungku berdegup kencang, seperti bertalu-talu. aku ingin bersamamu saat ini, detik ini juga, seperti kemarin.
kita sudah terbuai dalam lirik cinta yang teramat dalam, di musim gugur yang amat sangat kunantikan.
aku rasa aku tak akan pernah tidur lagi, sebelum kau datang, memelukku dari belakang, mencium tengkukku dengan lembut, dan membelai bibirku yang haus akan cintamu.
aku hanya ingin kamu di sisiku, memainkan ujung rambutku, membiarkanku terlelap di setiap lekuk bahumu yang sepertinya akan terus menjagaku saat aku terjaga.
Dear, ingat tidak bagaimana cara kamu membelaiku, mencium keningku saat aku terbangun karena rasa lelah atau apapun itu. aku tidak bisa menunggunya lebih lama lagi. aku inginkan kamu di sini, di sisiku.....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar