kali ini aku terperanjat tak berdaya. sesuatu yang mengganjal. aku memberi harapan berlebih. aku tak sanggup. aku akan lari lagi dari diriku. aku menangis lagi, untuk kesekian kali. aku benar-benar menjerit tertahan. saat tak akan kudengar lagi deru nafasmu yang memburu tubuhku, di mana kita membiasakan diri menyatu, menjadi satu kepala. saat tak akan kuhempas lagi penat dan lelalhku di dadamu. aku sudah tak sanggup. jangan kembali, sayang.
menangis tanpa suara seperti ini rasanya memuakkanku. seperti ada bom waktu yang akan kuledakkan. aku mau kau di sini, memelukku dari rasa kalut yang berlebih. aku ketakutan seperti akan pecah. sekarang aku tercekat. yang bisa kulakukan, ku hentakkan jari jemari di perangkat elektronikku, mencari apa yang tak hendak kutemukan, saat di mana aku siap menelanjangi ego-ku yang luluhlantak hancur berantakan. jiwaku remuk,sayang. jangan kembali.
orang bilang, tak akan ada yang tahu siapa jodohmu nanti. saat ini, kalimat itu tak ada arti, karena yang ada di dalam jiwaku hanya kau. yang mengisi relung kehampaan dengan rasa sakit yang tak bisa kulepas di udara. saat ia akan keluar, kutahan lagi. ini bukan permainan cinta. aku redam semuanya di dasar, jauh di mana itu semua jadi porak poranda. ada yang sudah kau bunuh, yaitu diriku. jangan kembali, sayang.
dengan segala rasa cintaku yang meluap-luap tak ada artinya. aku tak siap untuk berlari lagi. aku terlalu lelah untuk berlalu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar